Ingin Pasang Kawat Gigi? Simak Dulu Penjelasannya

Kesehatan
Catherine Ambarini , Dokter cantik , Dokter Gigi , Dokter gigi muda , penyakit periodontal , perawatan ortho , perawatan orthodontik

Palembang, LamanQu.id – Pemakaian kawat gigi atau dikenal dengan behel, menjadi tren yang di gandrungi bagi kaum muda. Pasalnya, warna-warni karet kawat gigi memang menjadi salah satu daya tarik yang disukai remaja.

Tahukah Anda bahwa penggunaan kawat gigi tanpa adanya masalah susunan gigi justru bisa menimbulkan masalah baru pada kesehatan gigi.

pemasangan kawat gigi, bahaya pasang kawat gigi, pasang behel

Gigi yang berjejal /crowded menyebabkan sisa makanan mudah melekat pada gigi, sehingga self cleansing gigi menurun dan dapat menyebabkan karies gigi (gigi berlubang), serta penyakit periodontal.

 

“Keluhan dari pemakaian kawat gigi adalah sulit membersihkan gigi. Kalau pasien tidak membersihkan dengan baik, pasang kawat gigi malah bisa bikin gigi berlubang,” ungkap Catherine Ambarini, S.KG Dokter gigi muda pada awak LamanQu saat diwawancarai via WhatsApp. Selasa (1/9/2020).

Catherine sapaan akrab bagi Dokter cantik ini menjelaskan bahwa, Perawatan orthodontik atau biasa disebut behel bertujuan untuk memperbaiki posisi gigi yang abnormal sehingga dapat diperoleh fungsi pengunyahan yang baik.

Serangkaian pemeriksaan medis pun harus dilakukan sebelum memulai perawatan. Ini penting loh bagi milenial untuk mengetahuinya.

Dalam melakukan perawatan orthodontik, tentunya terdapat faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti status kesehatan pasien, kondisi gigi dan rahang serta usia.

“Usia yang ideal untuk dilakukan perawatan orthodontik yaitu mulai dari usia 12-13 tahun, karena pada usia tersebut gigi susu telah seluruhnya tanggal dan hampir seluruh gigi permanen telah erupsi/tumbuh,” kata Catherine.

Lebih lanjut Catherine menjelaskan. Berdasarkan jenis alat yang digunakan terdapat 2 jenis perawatan orthodontik, yaitu perawatan ortho dengan alat lepasan dan perawatan ortho dengan alat cekat.

“Perawatan ortho dengan alat lepasan biasanya digunakan untuk kasus yang sederhana/ kondisi gigi yang tidak terlalu berjejal. Sedangkan untuk alat ortho cekat digunakan pada kasus yang lebih kompleks/kondisi gigi yang crowded parah.” Bebernya.

Dokter gigi muda ini pun mengajak generasi milenial untuk cerdas dalam penggunaan behel, sembari menerangkanya lagi.

Dalam ilmu orthodontik ada yang disebut dengan biomekanika pergerakan gigi yaitu, bagaimana efek gaya/kekuatan yang diberikan oleh suatu alat orthodontik terhadap gigi.

Perawatan ortho dengan alat lepasan maupun alat cekat tentunya akan menghasilkan suatu pergerakan gigi dan menggeser posisi gigi sesuai dengan besarnya kekuatan/gaya yang diberikan.

Sekecil apapun gaya/kekuatan yang diaplikasikan pada gigi, dapat mengubah posisi gigi. Perawatan ortho bukan hanya memasang kawat pada gigi saja.

Tidak hanya itu, kawat yang digunakan dalam pemasangan alat ortho merupakan kawat khusus yang memang digunakan untuk perawatan, bukan sembarang kawat seperti pada salon gigi yang kita tidak tau kawat jenis apa yang mereka gunakan. Sementara, untuk pemasangan bracket juga perlu di perhatikan aplikasi dan arah pasangnya terhadap gigi, bukan hanya asal tempel seperti yang dilakukan para tukang salon gigi. Tegasnya.

Aplikasi alat yang tidak sesuai dan asal-asalan, akan menimbulkan berbagai masalah baru bagi gigi seperti kegoyangan gigi, kehilangan gigi, infeksi, gigi-geligi menjadi berbentuk seperti “kipas” karena penggunaan kawat yang tidak sesuai indikasi, dsb.

Mungkin masih banyak yang menyepelekan perihal gigi, namun bila gigi rusak tentunya akan berdampak pada sistem organ tubuh lainnya.

Itulah mengapa trend pasang behel di salon gigi perlu dihindari. Jika ingin melakukan perawatan ortho, sebaiknya ke dokter gigi, bukan salon gigi. Imbau Catherine.(RED)