Jabat Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati Berikan Berbagai Pembinaan Kemandirian Agar Warga Binaan Miliki Keterampilan dan Keahlian

News
keahlian warga binaan , Kepala Lapas Perempuan , Keterampilan dan Keahlian

Palembang, LamanQu.idIke Rahmawati, A.Md.IP.,S.H.,M.H diberi amanah menjabat sebagai Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang sejak tahun 2022. Ada berbagai program kemandirian yang diberikan Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang kepada warga binaan dengan menggandeng stakeholder untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian warga binaan agar setelah mereka bebas bisa mandiri dan bermanfaat di masyarakat.

Ike Rahmawati A.Md.IP,S.H,MH yang akrab dipanggil Ike menuturkan, dia mengawali karier sebagai ASN di Kementerian Hukum dan HAM itu pada tahun 2000 dengan penempatan awal saya sebagai pegawai di Bapas Kelas II Bandar Lampung.

“Selama hampir 23 tahun saya bekerja dibawah naungan Kementerian Hukum dan HAM ini, saya sudah berkeliling ke berbagai tempat. Setelah 7 tahun mengabdi sebagai pegawai di Lapas Kelas II Bandar Lampung, saya diangkat menjadi Kasubsi Bimbingan Klien Anak disana selama 4 tahun lalu pada tahun 2011 saya diangkat menjadi Kasi Binadik pada Lapas Perempuan Bandar Lampung. Pada tahun 2017 alhamdulillah saya diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Kepala Bapas Kelas II Bandar Lampung, lalu di tahun 2020 saya diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas II Surabaya. Kemudian di tahun 2021 saya dipindahkansebagai Kalapas Perempuan Kelas IIB Batam hingga pada tahun 2022 saya dipindahkan ke Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (18/1/2023).

Sejak menjadi Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, ibu dari Youlandita Kaka Safira M dan Frischa Mentari Safrin M ini mengatakan, pihaknya memiliki berbagai program pembinaan baik pembinaan kemandirian maupun kepribadian warga binaan.

“Kami selalu memaksimalkan program pembinaan kami seperti dalam bidang kemandirian kami mengadakan kegiatan tata boga, perkebunan hidroponik, menjahit dan bordir, membuat handycraft, laundry, serta nail art dan eyelash yang bekerjasama dengan stake holder agar Warga Binaan menjadi lebih produktifdan kreatif. Kami juga mengoptimalkan pembinaan kepribadian Warga Binaan seperti membaca tulis Al-Quran, rutin mrngadakan kebaktian di gereja lapas, target khatam Al-Quran di
bulan suci ramadhan, dan kegiatan keagamaan lainnya yang berguna untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan Warga Binaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

“Selain itu, kami juga memperhatikan dan terus berupaya meningkatkan kinerja pegawai dengan rutin diadakannya transfer knowledge, pemberian reward kepada pegawai teladan serta adanya kegiatan Juriah
(Jumat Rohani dan Ilmu Agama) yang diadakan rutin pada hari jumat setiap 2 minggu sekali,” tambah Ike.

Target kedepan, sambung Ike yang kelahiran Palembang, 04 Oktober 1974 ini mengungkapkan, program terbaru yang akan dilaksanakan di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang yang ingin dicapai yaitu mengacu pada resolusi Kemenkumham Tahun 2023 yang dinaungkan oleh Bapak Sekretaris Jenderal Pemasyarakatan yaitu Wujudkan Kementerian Hukum dan HAM Semakin PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif) dan ber-AKHLAK dengan bekerja keras secara cepat, tepat, ikhlas dan hasilnya akuntabel.

“Selain itu kami juga menargetkan Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang dapat meraih predikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) di tahun ini dengan berkomitmen penuh dalam mewujudkan WBK melalui reformasi birokrasi khususnya dalam pencegahan korupsi dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik,” tuturnya.

Ike berharap, pada saat warga binaan bebas mereka dapat mengimplementasikan seluruh pembinaan yang mereka ikuti di dalam lapas baik pembinaan kemandirian maupun kepribadian.

“Sehingga nantinya mereka dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan bermanfaat serta dapat diterima bagi masyarakat sekitar lingkungan mereka,” tandasnya.