Hino Melakukan Praktik Kecurangan Saat Uji Emisi

Dunia, News, Otomotif
melakukan kecurangan , pemalsuan data emisi , Uji Emisi

LamanQu.id – Kejutan yang datang dari Hino sangat mengemparkan industri otomotif, pasalnya pemalsuan data emisi yang dilakukan selama kurang lebih 20 tahun dan imbas dari kecurangan ini, Hino telah menarik kembali 67.000 kendaraan di Jepang.

Terkait kasus ini, Presiden Satoshi Ogiso membungkuk dalam-dalam pada konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa dan meminta maaf kepada pelanggan serta pihak terkait lainnya.

“Saya sangat menyesal dan sayangnya pelanggaran telah dilakukan untuk berbagai model yang tersebar luas.” kata Presiden Satoshi Ogiso dinukil dari japantoday, Rabu(03/06/2022).

Dalam pernyataan terpisah, Toyota mengatakan 3.000 unit bus Coaster-nya, yang dikembangkan dan diproduksi oleh Hino sejak Juli 2019, memiliki peringkat efisiensi bahan bakar yang lebih buruk daripada yang diiklankan, “Kami ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran apa pun yang dapat menyebabkan pelanggan yang saat ini menggunakan Bus Toyota Coaster dilengkapi dengan mesin yang dimaksud.”

Selain itu pihak Hino mengungkapkan kesalahan ini terjadi di salah satu pabrik Hino di Jepang, di mana pabrik tersebut melaksanakan serangkaian tes mesin.

Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi.

Sementara Nikkei Asia melaporkan bahwa Hino telah melakukan kecurangan dalam catatan emisi dan efisiensi bahan bakar untuk produknya sejak Oktober 2003.

Ini terjadi setelah perusahaan baru-baru ini mengakui bahwa mereka telah melakukannya sejak 2016 untuk memenuhi standar sertifikasi di Jepang.

Menurut presidennya Satoshi Ogiso, praktik seperti itu dimulai ketika Hino secara agresif memperluas bisnisnya pada tahun 2001 sebagai bagian dari akuisisinya oleh Toyota.

Mengingat Hino telah bergabung dengan serangkaian pembuat mobil Jepang yang terlibat dalam uji emisi yang tidak tepat. Kementerian transportasi Jepang mencabut sertifikasi pembuat truk untuk mesin tersebut pada bulan Maret.