Herman Deru Gelar Operasi Pasar Guna Stabilkan Harga Bahan Pokok

News, Sumsel
mencari keuntungan pribadi , minyak goreng kemasan , Operasi Pasar

Palembang, LamanQu.idPengendalian harga bahan pokok penting terus menjadi perhatian pemerintah. Segala upaya terus dilakukan agar harga kebutuhan pokok penting tersebut tetap stabil.

Salah satunya dengan menggelar operasi pasar untuk komoditi minyak goreng kemasan, beras dan gula bagi masyarakat. Dimana pada operasi pasar tersebut, dua komoditi itu dijual dengan harga terjangkau. Untuk minyak goreng dijual dengan harga Rp 14 ribu perliter dan beras medium dijual dengan harga Rp 9 ribu perkilo. Sementara gula pasir dijual dengan harga Rp 12.500 perkilo.

Gubernur Sumsel H Herman Deru saat meninjau langsung harga bahan pokok penting dan meresmikan penjualan perdana operasi pasar minyak goreng kemasan murah, beras medium dan gula pasir di pasar Alang-Alang Lebar Palembang, Rabu (12/1) pagi, mengatakan, upaya operasi pasar tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengingatkan kepada produsen, khususnya produsen bahan pokok penting seperti minyak goreng, agar memprioritaskan kebutuhan dalam negeri sehingga tidak terjadinya gejolak harga.

“Langkah ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada seluruh produsen bahan pokok penting agar mengutamakan kepentingan dalam negeri, sehingga harga bahan pokok itu stabil. Contohnya minyak goreng. Kita ini menghasilkan CPO sangat banyak, tapi mengapa harga minyak goreng justru mahal. Sebab itu, cukupi kebutuhan dalam negeri sebelum mengekspor. Ini butuh kerjasama,” kata Herman Deru.

Menurutnya, jika kerjasama tersebut tersebut terjalin baik tentu gejolak harga bahan pokok yang membuat kegelisahan masyarakar tidak akan terjadi.

“Jika tidak ada oknum yang bermain, maka di situasi apapun gejolak harga tidak akan terjadi. Baik saat lebaran, natal, tahun baru dan situasi lainnya,” terangnya.

Karena itu, dia meminta kepada semua pihak mulai dari TNI, Polri hingga masyarakat untuk melakukan pengawasan.

“TNI dan Polri harus tindak tegas oknum yang berani mencari keuntungan pribadi yang menyebabkan terjadinya gejolak harga bahan pokok. Apalagi oknum yang sampai melakukan penimbunan sehingga bahan pokok menjadi terbatas,” tegasnya.

Artinya selain operasi pasar, pengawasan maksimal terhadap harga harus terus dilakukan.

“Percuma saja kalau operasi pasar tapi tidak diawasi. Operasi pasar ini dilakukan bukan untuk hal darurat tapi mengingatkan dari hulu ke hilir agar gejolak harga tidak terjadi,” terangnya.

Dia menyebut, kontrol harga akan terus dilakukan. Termasuk juga memastikan kecukupan kuota bahan pokok dalam negeri.

“Kita akan kontrol harga itu. Kecukupan kuota bahan pokok penting dalam negeri. Jika kuota dalam negeri kurang, maka saya akan bersurat ke presiden untuk menutup ekspornya sampai kuota dalam negeri cukup. Jangan sampai ekspor bahan pokok ini ditutup seperti batubara,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Herman Deru juga meninjau sejumlah harga komoditas pangan yang ada di pasar Alang-Alang Lebar. Tidak hanya itu dia juga berinteraksi dengan para pedagang di pasar tersebut.

Kepala Dinas Pedagangan Ahmad Rizali mengatakan, operasi pasar tersebut merupakan program pemerintah pusat yang diterapkan di 18 lokasi di Sumsel mulai 12 Januari hingga 28 Januari 2022 mendatang.

“Ini hanya diterapkan di 18 provinsi di Indonesia. Karena tidak semua daerah di Indonesia yang memiliki distributor yang memadai,” katanya.

Diketahui, dalam operasi pasar tersebut ada sejumlah bahan pokok yang dijual dengan harga terjangkau untuk masyarakat diantaranya, beras medium, beras bervitamin, gula, dan minyak goreng kemasan.

Turut hadir Kapoksahli Kodam II/Sriwijaya Brigjen TNI Bayu Haritomo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo, Kepala BPS Sumsel Zulkipli, Manager Operasional PT Indokarya Internusa Liana, Kepala Divre Badan Urusan Logistik Eko Hadi Nurcahyo, dan sejumah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel.