Butuh Peran Serta Semua Pihak Termasuk Masyarakat Dalam Menanggulangi Banjir di Palembang

News, Sumsel
Aksi Demo , Pompanisasi Sungai Bendung , solusi menangani banjir

Palembang, LamanQu.idPersatuan Mahasiswa dan Pemuda Sumsel Bersatu melakukan aksi demo di Kantor Walikota Palembang, Kamis (30/12/2021). Kedatangan mereka ke Kantor Walikota untuk memberikan kritikan, masukan dan saran dalam mengatasi banjir di Kota Palembang.

Koordinator Aksi Febri Zulian mengatakan, pihaknya sebagai organisator berada ditengah antara masyarakat dan Pemkot. “Kita kesini memberikan kritik dan solusi bagaimana Pemkot menangani banjir, seperti bagaimana Perda RT RW, Perda Rawa dan lainnya. Sehingga masyarakat paham, ” ujarnya.

Menurutnya banjir yang terjadi di Kota Palembang, karena ulah kita semua. “Kami tidak menghujat Pemkot dan tidak menyalahkan masyarakat. Karena semua rugi dengan adanya banjir. Awal tahun depan, semoga kita bisa berkoordinasi lagi dengan Pemkot Palembang baik dengan PUPR, PTSP, Dinas Lingkungan Hidup. Sehingga masyarakat tau apa saja yang sudah diperbuat Pemkot dalam menanggulangi banjir. Termasuk upaya yang sudah dilakukan PUPR dalam menanggulangi banjir dengan memaksimalkan pompa air, membersihkan aliran sungai dan lainnya. Selain itu, perlu digalakkan lagi kegiatan gotong royong sesuai visi dan misi bapak Walikota menjadikan Palembang menjadi Palembang EMAS Darussslam. Memang kita semua harus kompak dan bergotong royong,” bebernya.

“Kedepan kami juga akan mengontrol semua dari akar rumput dari pemerintahan mulai dari Lurah, Camat, agar melakukan sosialisasi, edukasi dan pemahaman ke masyarakat tentang Perda RT RW, Perda Rawa, termasuk sanksi bagi yang melanggar. Butuh peran semua pihak untuk menanggulangi banjir ini, termasuk peran masyarakat, ” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak menuturkan, pihaknya mengapresiasi penyampaian aspirasi dari mahasiswa yang disampaikan secara beretika. “Kami butuh kritikan agar tidak terlena. Oleh sebab itu, aku senang dan mengajak mereka berdialog. Terima kasih adik adik mahasiswa memberikan masukan, saran secara elegan dan beretika,” ujarnya.

Lebih lanjut Bastari Bastari mengatakan, untuk mengatasi banjir dilakukan pompanisasi Sungai Bendung yang memiliki kapasitas yang sangat besar.

Pompanisasi Sungai Bendung mesinnya besar tapi air yang disalurkan ke Sungai Bendung kecil dan lambat, karena terhambat sendimentasi (di anak sungai dan drainase) dan hambatan di mulut kolam retensi.

“Maka harus direkonstruksi, mulai dari kolam pompa didalami mulutnya diperlebar, memperbesar jembatan supaya tidak menggangu saluran air, dan pengerukan,” katanya.

Bastari mengatakan, pengerukan yang harus dilakukan minimal dasar saluran itu di bawah muka air terendah Sungai Musi.

 

Bastari menuturkan, persoalan banjir ini nyatanya tidak hanya dari sisi teknis saja yang harus diperbaiki, tetapi juga kebiasaan masyarakat yang harus disadari. Seperti membangun di atas aliran air, menutup drainase dengan bangunan dan membuang sampah sembarangan. Sebab, saat ini ada 200 sumbatan yang juga menyebabkan air tidak mengalir dengan baik.

“Peran masyarakat juga dibutuhkan dalam menanggulangi banjir yakni dengan tidak membuang sampah ke sungai, dan tidak membangun dan menutup saluran air atau drainase,” tandasnya. (Yanti)