Pemkot Gelar Apel Siaga Banjir Guna Antisipasi Fenomenal La Nina

News, Sumsel
curah hujan di palembang , Fenomenal La Nina , rekontruksi sistem pompanisasi , waspada cuaca ekstrim

Palembang, LamanQu.id – Tingginya curah hujan yang terjadi Sabtu (25/12/2021) lalu, yang mengenangi sejumlah wilayah di Kota Palembang, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengantisipasi akan terjadinya susulan curah hujan dengan intensitas yang tinggi yang disebabkan fenomenal La Nina.

Selasa (28/12/2021) pagi, Pemkot Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang menginisiasi apel siaga banjir dihalaman kantor dinas setempat.

Apel siaga  salah satu respon cepat akan dampak La Nina,  langsung dipimpin Walikota Palembang H.Harnojoyo didampingi Kapolrestabes Palembang Kombes Irvan Prawira Satyaputra S.Ik, Kasdin 0418 Palembang Letkol Inf M.Dasam S.ag, Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa.

Walikota Palembang H.Harnojoyo mengatakan, akhir akhir ini curah hujan yang melanda kota Palembang cukup tinggi, terlebih hujan ekstrim terjadi pada malam Sabtu (25/12/2021).

“Hujan yang terjadi Sabtu lalu paling tinggi dalam 32 tahun terakhir,” kata Harnojoyo.

Rilis dari BMKG, kata orang nomor satu di kota tertua di Indonesia ini, curah hujan yang terjadi kemarin lalu, tercatat sebesar 159.7 mm.

“Ini karena aktifnya fenomenal La Nina, dan terjadi curah hujan yang sangat tinggi yang langsung berdampak genangan disejumlah titik kota ini yang mencapai ketinggian genangan air 1,5 meter, termasuk daerah yang tidak terjadi genangan,” katanya.

Harnojoyo menghimbau, terjadinya curah hujan yang sangat tinggi itu, untuk lebih menjadi perhatian untuk sigap dan siaga pada titik titik kawasan yang berpotensi banjir.

Harnojoyo juga mengungkapkan, saat banjir terjadinya dirinya langsung melakukan pengecekan   pompanisasi di kawasan Sungai Bendung, dan diketahui dari enam pompanisasi hanya dua pompa yang bekerja secara maksimal.

“Dengan adanya peristiwa kemarin, saya harapkan adanya rekontruksi terhadap sistem pompanisasi,” tegasnya.

Mengantisipasi terjadinya genangan ini, diperlukan meningkat fungsi saluran air terutama gorong gorong.

“Diperlukan juga pendekatan lebih intesif kepada masyarakat akan sosialisasi akan pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan gotong royong,” ajaknya.

Dan tak kalah pentingnya untuk menertibkan bangunan bangunan yang menyalahi peruntukan menutupi saluran air.

“Kita juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif mewaspadai cuaca ekstrim ini,” ajaknya lagi.