IKA PPNI Seri Bandung Gelar Munas

News, Sumsel
ekuarisasi karakter Islam , IKA PPNI Seri Bandung , Musyawarah Kerja Nasional , Pondok Pesantren Nurul Islam , sejarah peradaban kehidupan

Palembang, LamanQu.idIkatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Islam (IKA PPNI) Seri Bandung Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan yakni Musyawarah Kerja Nasional.

Dimana mengambil tema “tantangan pengelola dan alumni Pondok Pesantren Nurul Islam Seri Bandung di era Disrupsi 4.0 bertempat di Fave Hotel Palembang, Senin (25/10/2021).

Dikatakan Sekretaris Jenderal IKA PPNI Seri Bandung Sumsel sekaligus Ketua Panitia Jamaluddin, M.Ag, bahwa untuk Pendiri dari PPNI Seri Bandung Sumsel ini sudah ada sejak 1903-1959 oleh Syaikh Kiyai H Anwar bin H Kumpul. “Kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara terbaik di dunia, negara yang punya konsep bagaimana memoderasikan moderat Islam itu tidak keluar dari sejarah peradaban kehidupan yang telah hidup,” ujarnya.

Kemudian, sehingga PPNI Seri Bandung bagi saya adalah sesuatu ekuarisasi karakter Islam memang yang ada di negeri kita Indonesia. Bahwa dahulu Kiyai yang tidak menyalahkan kami. “Tapi memang didik dengan cara tadabur tarbiyah, betul-betul kepada proses internalisasi dan percontohan, demikian Seri Bandung bagi saya sebuah pesantren yang melambangkan bagaimana para Wali Allah,” bebernya.

Menurutnya, terutama yakni Wali Songo yang mengajar agama di Nusantara. Panitia yang bertugas ini merupakan amanat dari Undang-Undang yang ada didalam Aturan Dasar Rumah Tangga (ADRT) organisasi kita yang sudah sah dan memiliki legalitas di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham). “Saya sebagai ketua panitia mengemban amanah untuk bagaimana organisasi ini agar dokumentasi, ada transparansi dan kita ada arah,” katanya.

Lanjutnya, PPNI Seri Bandung kembali seperti yang pernah didoakan oleh para Kiyai, karena kondisi Seri Bandung saat ini sedang di uji coba, ada masa naik dan masa turun. “Dilantik terakhir kita memang sudah ada perwakilan dari luar negeri, karena sudah hampir 15 ribuan dari kita berdiri artinya sudah luar biasa, dan sudah tersebar di Eropa, Belanda, dan Venezilia itu yang kita ketahui, sedangkan kalau bagian Asia yakni di Mesir, dan disekitar daerah Arab,” paparnya.

Masih disampaikannya, bukan hanya itu saja, untuk di wilayah Melayu ada di Singapur, Malaysia dan Vietnam. “Saya sebagai ketua panitia merasa teramanati disini, karena Kiyai kita dahulu ingin menyampaikan suatu pesan yakni wahai para santri tugasmu adalah menjaga negara, tugasmu adalah memberi pesan, pelajaran itu bagaimana agar masyarakat berbangsa itu cinta negara,” bebernya.

Ditambahkannya, dengan demikian dalam agenda ini kita betul-betul harus bersatu padu dengan tidak ada persiapan sama sekali.

“Alhamdulillah dengan kehendak diatas maka bisa dibuka secara resmi oleh perwakilan dari Pemerintah provinsi Sumsel dalam hal ini oleh Pelaksana Tugas Asisten I bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumsel. Dan ini merupakan sujud syukur kita yang tidak ada rencana sama sekali secara maksimal,” tandasnya.