Polda Sumsel Dukung Pemuda Kuasai IT

News, Sumsel
menjadi pejuang cyber , Penguatan Wawasan Kebangsaan , Rumah Mimbar Harmonisasi Indonesia

Palembang, LamanQu.id – Rumah Mimbar Harmonisasi Indonesia (Ramai.id) mempersembahkan Sekolah Jurnalis – Desain Grafis – Content Creator,  dengan tema “Persiapan Generasi Melenial Melalui Media Digital Dalam Penguatan Wawasan Kebangsaan Guna Menangkal Berita Hoaks, Paham Intoleransi, Radikalisme dan Aksi Terorisme”, di Aula PPAD Sumsel II, Sabtu (09/10/2021).

Dengan pembicara, Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes. Pol. Ratno Kuncoro, S.I.K, Ketua PWI Sumse H. Firdaus Komar, Content Creator Muhammad Iqbal, Debri Desain Grafis.

Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes. Pol. Ratno Kuncoro, S.I.K, mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi generasi muda, karena sekarang ini kita hidup di dunia yang tanpa batas. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang luar biasa, supaya menjadi orang-orang yang Ahli IT. Kemudian harus bisa menguasai keterampilan bahasa asing juga, karena masa depan bangsa tergantung pada mereka yang hadir.

“Saya berusaha mengetuk mereka dengan apa yang saya peroleh selama ini. Kebetulan saya pernah bekipra di dunia cyber jadi untuk mereka yang mempunyai menghacker-hacker yang bisa membela dan mempertahankan kejayaan Indonesia dan keutuhan NKRI,” katanya.

Ratno menjelaskan, saat ini serangan cyber antar negara sedang berlangsung, dan Indonesua sudah beberapa kali harus kehilangan harta benda dari perusahaan yang sudah berhasil diambil oleh hacker asing. Oleh karena itu, tentunya butuh adik-adik yang hadir dan kreatif ini untuk melakukan propaganda positif.

“Untuk cyber war ini, saya mendapat informasi dari patner intelejen negara sahabat terkait serangan cyber banyak berlangsung Advanced Percecion Thread (APT) seri 38, 41, dan 44. Itu dilakukan hacker yang dimodali negara tersebut.

“Ada beberapa negara yang hackernya mereka beroperasi di depan komputer untuk mencari lobang keamanan ditempat kita. Seperti yang kita tau, beberapa waktu lalu aplikasi Whats Apps, Instagram dan Facebook tidak bisa dibuka, itu bisa saja serangan hacker. Kita bayangkan saja kalau seandainya serangan cyber itu mematikan PLN, sistem perbankan yang membuat saldo berkurang atau bertambah. Itulah pentingnya pemuda kita belajar IT, sehingga bisa menjadi pejuang cyber untuk menjaga keutuhan NKRI,” terangnya.

Lebih lanjut Ratno menerangkan, bahwa pelaku kejahatan, pelaku radikal teror itu sudah banyak yang membuat meme (gagasan, ide, teori, penerapan, kebiasaan, lagu, tarian dan suasana hati), konten-konten sehinga bisa mudah sekali untuk menarik masyarakat melakukan aksi misalnya teroris.

“Kita ingin polisi mengandeng adek-adek ini, supaya mereka juga memliki keterampilan dalam membuat konten yang positif untuk memerangi penyebaran konten yang sifatnya negatif. Tapi yang jelas pihak kepolisian siap untuk menciptakan situsasi yang keamanan terkait cyber, dan tentunya hasil akan lebih optimal jika dibantu generasi mudah,” tegasnya.

Disisi lain, dirinya juga menyampaikan bahwa terkait pemberitaan hoaks saat ini, hoaks ini mudah sekali mempengaruhi masyarakat dan sering terjerat UU ITE.

“Bagi yang berpolitik juga kami berpesan, terkadang politik masalah akida agama padahal politik itu dinamis. Jadi saya sangat berharap janganlah karena berbeda politik menyebar hoaks dan berakhir dimasalah hukum. Karena ini masalah politik bukan keyakinan dan setiap orang memiliki keyakinan masing-masing,” bebernya.

Sementra itu, Koordinator Ramai.id Imam Santoso menambahkan bahwa Ramai.id sudah melauching website dan sudah diresmikan oleh Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes. Pol. Ratno Kuncoro, S.I.K, dan saat ini sudah berjalan.

“Kami memberikan tempat kepada anak-anak muda yang mempunyai pemikiran tentang artikel, peran kebangsaan, wawasan kebangsaan. Kami menyiapkan kolom opini dan kolom artikel, kawan-kawan bisa memberikan gagasan dan pemikiran untuk negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Disisi lain, kegiatan ini sudah yang beberapa kalinya dan dibantu oleh Polda Sumsel untuk bisa memerangi konten-konten negatif dan kekerasan di dunia maya.

Dia berharap dengan adanya kegiatan ini kawan-kawan bisa tergugah dalam wawasan mereka untuk menyemarakan dan tetap mempersatukan serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dari oknum-oknum yang tidak ingin bersatu.

“Saya harapkan marilah anak-anak muda untuk mengsyiarkan tentang wawasan kebangsaan, perdamaian, toleransi dan mengajak kawan-kawan umat beragama untuk saling menghormati dan bertoleransi,”pungkasnya.