Pelaksanaan PPKM Level 1-4 Berakhir di Indonesia

Nasional, News
Pelaksanaan PPKM di Indonesia , Pemerintah menghentikan PPKM secara total , relaksasi mobilitas warga

LamanQu.id – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel (levelling) untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) baik di Jawa-Bali maupun luar kedua wilayah itu yang dimulai sejak 21 September berakhir hari ini, Senin (4/10/2021).

Masih belum diketahui secara pasti apakah pemerintah bakal menghentikan PPKM secara total, atau memperpanjangnya lagi dengan hanya memperluas kebijakan dalam relaksasi mobilitas warga.

Pemerintah sebelumnya mengaku bakal terus mengevaluasi pelaksanaan PPKM di Indonesia setiap dua pekan sekali. Dalam hal ini, pemerintah akan mengkategorikan sejumlah kabupaten/kota dalam level 1-4 berdasarkan indikator penilaian yang ditetapkan.

Indikator yang dihitung di antaranya jumlah kasus covid-19, kematian, kesembuhan, testing dan tracing, keterisian tempat tidur rumah sakit, hingga capaian jumlah warga yang sudah menerima dosis vaksin Covid-19 di wilayah masing-masing tersebut.

Adapun bila dilihat dari perkembangan kasus covid-19 selama dua pekan PPKM Levelling dengan dibandingkan pada dua pekan sebelumnya, maka terlihat sejumlah perkembangan yang membaik. Kendati masih terdapat beberapa evaluasi dari epidemiolog, seperti jumlah testing yang dirasa masih belum cukup ideal.

Perkembangan Laju Penularan

Salah satunya pada kasus konfirmasi terpapar virus corona di mana pada periode 8-20 September jumlah kumulatif penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 52.061 kasus. Kemudian pada periode 21 September-3 Oktober, jumlah kasus positif Covid-19 menurun menjadi 26.589 kasus.

Selanjutnya pada kasus kematian warga yang meninggal akibat Covid-19. Tercatat dalam kurun 8-20 September, sebanyak 3.478 warga meninggal dunia, sementara pada periode PPKM dua pekan terakhir ini tercatat kasus kematian turun menjadi 1.539 orang yang meninggal dunia.

Adapun perkembangan selanjutnya, jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian juga mengalami penurunan. Apabila dalam periode 8-20 September jumlahnya rata-rata di 2,87 persen. Maka pada 13 hari selama periode PPKM Levelling ini, positivity rate turun menjadi 1,16 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Sehingga, apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 nya.

Lebih lanjut, jumlah warga yang diperiksa juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada periode 8-20 September, warga yang diperiksa berjumlah 2.004.443 orang, sementara pada periode 21 September-3 Oktober jumlah warga yang diperiksa naik hingga menjadi 2.267.761 orang.

Capaian Vaksinasi

Beralih ke capaian vaksinasi, terlihat dalam dua pekan terakhir mengalami peningkatan. Pada periode 21 September-3 Oktober jumlah warga yang sudah mendapat vaksin sebanyak 21.574.086 orang, bertambah dari dua pekan sebelumnya yang berjumlah 17.507.844 orang.

Sementara itu, perkembangan Covid-19 yang mengalami penurunan terjadi pada kasus sembuh. Selama kurun 8-20 September, jumlah kasus sembuh mencapai 131.277 kasus, namun pada dua pekan terakhir, jumlah kasus sembuh menurun menjadi 48.110 kasus.

Meski demikian, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebelumnya mengingatkan bahwa penurunan kasus sembuh belum dapat dikatakan 100 persen menjadi perkembangan yang kurang baik. Sebab secara otomatis, apabila kasus konfirmasi Covid-19 menurun, maka hal itu juga berimplikasi pada jumlah warga yang nantinya sembuh dari virus corona itu.

Adapun secara kumulatif, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Minggu (3/10) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 1.142 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 2.020 kasus, serta penambahan 58 kasus meninggal baru dalam 1 x 24 jam.

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.219.284 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Indonesia. Dari jumlah itu sebanyak 4.044.235 orang dinyatakan pulih, 32.876 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 142.173 lainnya meninggal dunia.