Kepala Bidang SMP Diknas Palembang Minta Semua Patuhi Protokol Kesehatan

News, Pendidikan
belum siap melaksanakan PTM , PTM Terbatas di SMP , Sistem Pembalajaran Tatap Muka Terbatas

Palembang, LamanQu.idSejak 6 September, Dinas Pendidikan Kota Palembang sudah mengizinkan SMP Negeri dan swasta untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Namun sampai saat ini masih ada 7 SMP negeri dan 15 SMP swasta yang belum siap melaksanakan PTM karena terkendala sarana dan prasarana.

Kepala Bidang SMP. Hasodo Alpian, S.Pd., M.Si mengatakan, jumlah SMP negeri di Palembang 61 sekolah dan SMP swasta berjumlah 143 sekolah. Dari jumlah tersebut, ada 7 SMP negeri dan 15 SMP swasta yang belum melaksanakan PTM.

“Untuk 7 SMP negeri belum melaksanakan PTM karena saat ini sedang melaksanakan rehab ruang kelas. Sedangkan SMP swasta belum melaksanakan PTM karena sarana dan prasarananya belum siap seperti alat untuk mencuci tangan, suhu pengukur tubuh, dan lainnya. Kita juga tidak bisa memaksakan sekolah untuk PTM kalau sarananya belum siap,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (28/9/2021).

Untuk sekolah yang sudah melaksanakan PTM sejak 6 September, Hasodo menuturkan, pihaknya bersyukur berjalan dengan baik. “Sekolah yang sudah melaksanakan PTM, sampai hari ini Alhamdulilah belum ada sekolah yang terkena kasus covid-19. Sehingga PTM tetap dilanjutkan,” katanya.

Untuk saat ini, sambung Hasodo, PTM Terbatas di SMP dilaksanakan dua hari dalam seminggu. “Kedepan kita lihat lagi perkembangan kasus covid-19 di Palembang. Jika terjadi penurunan yang signifikan tidak menutup kemungkinan PTM bisa dilaksanakan seperti dulu dari hari Senin sampai Sabtu. Namun itu dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama Gugus Tugas serta instansi terkait,” bebernya.

Hasodo menghimbau seluruh elemen masyarakat mulai dari siswa, orang tua, guru agar terus mematuhi protokol kesehatan.

“Disekolah seluruh warga lingkungan sekolah wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Yang menjadi perhatian kami orang tua siswa yang mengantar anaknya kesekolah, mereka masih menunggu anaknya sampai pulang, itu bisa menyebabkan kerumunan,” ucapnya.

“Harusnya orang tua siswa juga ikut mematuhi protokol kesehatan. Mengantar anaknya memakai masker, dan jangan berkerumun. Setelah mengantar anaknya ke sekolah harusnya orang tua siswa ini langsung pulang. Jangan berkumpul di depan sekolah,” paparnya.

Pasalnya, kata Hasodo, jika ada kasus covid-19 terjadi di sekolah maka pembelajaran akan dikembalikan lagi ke pembelajaran daring. “Mari kita sama sama mencegah penularan covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.