Lagi-lagi Dua Kurir Sabu Lintas Provinsi di Tuntut Hukuman Mati

Hukum, Kriminal
kurir sabu lintas provinsi , melakukan pemufakatan jahat , Narkotika jenis sabu

Palembang, LamanQu.idSidang Lanjutan dua terdakwa diduga kurir sabu lintas provinsi, yakni Sehat Maruli Silalahi dan Elpani Jon Naibaho kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Palembang dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang, Kamis (23/09/2021).

Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang yakni Ursula Dewi SH MH, indah Kumala Dewi SH, Satrio Dwi Putra SH dan Dany Dwi Yanuar SH membacakan tuntutannya terhadap kedua terdakwa secara bergantian.

Dihadapan majelis hakim yang diketuai oleh Paul Marpaung, SH.MH,Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang menjelaskan bahwa perbuatan kedua terdakwa terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat tanpa hak dan melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli narkoba melebihi 5 gram sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 114 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) UU. RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Atas perbuatan keduanya, Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang menjatuhkan tuntutan pidana terhadap kedua terdakwa masing-masing dengan pidana mati.

“Menuntut agar majelis hakim mengadili dan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Maruli Silalahi dan Elpani Jon Naibaho dengan hukuman pidana mati,”tegas Tim JPU Kejari Palembang.

Setelah mendengar tuntutan yang dibacakan oleh Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang, majelis hakim menunda jalannya persidangan guna memberikan kesempatan kepada penasihat hukum kedua terdakwa untuk mengajukan nota pembelaan secara tertulis pada persidangan pekan depan.

“Sidang ditunda sampai pekan depan dengan agenda pledoi,” tutup Paul.

Terpisah penasihat hukum kedua terdakwa dari Posbakum PN Palembang, Ahmad Rizal SH dan Eka Sulastri SH saat diwawancarai usai sidang mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan pledoi secara tertulis pada persidangan pekan depan.

“Ya benar untuk agenda pekan depan kami akan mengajukan nota pembelaan secara tertulis, ucap Rizal.

Rizal juga mambahkan untuk perannya sendiri kedua terdakwa tersebut hanya sebagai kurir.

Diketahui dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), kronolgis kejadian bermula pada hari selasa, 02 Februari 2021 ketika Bus Pariwisata merk Marcedes Benz warna putih No. Pol D 7710 AM melintas di jalan raya Bypass Soekarno Hatta Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, tiba-tiba diberhentikan oleh saksi Dwi Kurnia Putra dan saksi Gihat Tri Wibowo (keduanya petugas kepolisian yang ditugaskan di BNN) beserta Tim yang telah mendeteksi keterlibatan kedua terdakwa dalam peredaran gelap Narkotika dan kemudian kedua terdakwa ditangkap.

Lalu dilakukan penggeledahan dan di dapati dalam bus pariwisata bagian belakang terdapat sebuah kotak papan kayu yang didalamnya terdapat 15 bungkus narkotika jenis sabu dengan berat keseluruhan 15. 528 (lima belas ribu lima ratus dua puluh delapan) gram dan diakui oleh kedua terdakwa bahwa narkotika tersebut Nasrun Alias Nasrul, kedua terdakwa diperintahkan oleh Nasrun alias Nasrul untuk membawah narkotika tersebut dari Kota Medan ke Jakarta untuk diserahkan kepada seseorang sesuai arahan Nasrun alias Nasrul.