Aplikasi Songket Mendeteksi Secara Dini Karhutlah

News, Sumsel
Aplikasi Songket , kekeringan di musim kemarau , mendeteksi kebakaran hutan , mengawasi kualitas air

Gubernur Sumsel Lantik Kepengurusan Forum Daerah Aliran Sungai (DAS)

Palembang, LamanQu.idGubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru meluncurkan aplikasi Digital Songket, di Griya Agung, Palembang, Jumat (7/5/2021).

Peluncuran aplikasi Songket turut dihadiri Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Apliksi ini berguna untuk mendeteksi secara dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).

Dikesempatan tersebut, Gubernur melantik kepengurusan Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) sekaligus menyertakan Forum DAS sebagai mitra kepala daerah dalam mengawasi perusahaan-perusahaan dan oknum masyarakat yang tidak menaati aturan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Herman Deru menjelaskan, Songket merupakan sistem pemantauan berbasis web sebagai alat bantu pengambilan keputusan dalam pencegahan dan pendendalian kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.

“Aplikasi ini terintegrasi kesemua lintas sektor kedinasan. Termasuk masyarakat juga dapat menjadi kontributor membantu mencegah karhutla,” ujarnya.

“Aplikasi Songket, kemanfaatan aplikasi ini pencegahan sejak dini. Potensi karhutla, karena ini bukan petugas yg dapat memberikan info. Bahkan masyarakat bisa jadi penginfo, aplikasi ini lebih canggih dari aplikasi sebelumnya, ” tambah Herman Deru.

“Semua diharapkan menjadi pelapor aktif sehingga cepat kita atasi jika ada gejala-gejala kebakaran hutan. Kita bergerak berintegrasi Polri, TNI, Basarnas, BPBD, segenap NGO. Sumsel bebas Karhutla,” beber Herman Deru.

Sementara itu, Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Dr Syafrul Yunardy menjelaskan, aplikasi Songket ini adalah yang disusun Forum DAS Sumsel buntuk mencegah kahutla.

“Dalam perkembangannya, ada permintaan aplikasi ini lebih besar. Kita bagian Pemprov, kita buat aplikasi Songket dengan tambahan para pihak beberapa fitur, sehingga songket ini penyempurnaan aplikasi sebelumnya,” terangnya.

Syafrul menuturkan, Forum DAS ini konsen dan peduli dengan DAS karena lahan gambut di Sumsel luas.

“Api yang bisa memadamkannya adalah dengan air, forum DAS konsen. Untuk pengambilan keputusan, perencaan dan teknis di lapangan. Kita jug kerjasama dengan Polda, termasuk penegakan hukum,” bebernya.

Syafrul mengungkapkan, dengan adanya aplikasi Songket, memudahkan semua pihak, dan di aplikasi itu kita tahu data hot spot. “Kita tau berapa jauh titik hot spot dengan titik air. Kemudian, disitu ada fitur rute terdekat, kita cepat samai ke lpkasi. Fitur ini cuman ada di songket.Kendala selama ini adalah menuju lokasi,” katanya.

“Yang dikukuhkan sekitar 51 pengurus. Ini multi pihak, ada akademisi, NGO, LSM, media. Ada pihak perwakilan asosiasi. Ini forum multi pihak, Forum ini mengawasi kualitas air dan kuantitas air. Melihat sungai dan anak sungai. Jangan berlebih di musim hujan dan jangan kekeringan di musim kemarau,” urainya.

“Sekarang ada titik hot spot, OKI, Muba yang ada lahan gambut. Kalau tidak ujan lama, muncul titik api. Himbauan kami menghimbau agar berhati hat menggunakan api. Kedua pengelolaan lahan boleh asal tidak menggunakan api. Harapan kita bijak dalm mengolah gambut,” pungkasnya.