Pagi Ini Harga Saham Gabungan Masih Menguat

Ekobis, Kabar Ekonomi
indeks sektor pertambangan , prospek pertumbuhan ekonomi , Saham infrastruktur memimpin penguatan , saham-saham teknologi

LamanQu.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpeluang menguat pada Rabu (24/2/2021). Sejumlah saham menarik untuk dicermati investor.

Pada Selasa (23/2/2021), IHSG ditutup menguat 0,28 persen atau 17,49 poin ke level 6.272,81. Saham infrastruktur memimpin penguatan, disusul saham aneka industri dan perkebunan.

Sementara itu, indeks sektor pertambangan dan Property menjadi pemberat indeks dengan turun masing-masing 1,31 persen dan 1,05 persen.Saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mengalami kenaikan signifikan hingga 9,46 persen dan menjadi pemimpin penguatan di sektor infrastruktur setelah rencana melakukan pemisahan atau spin off beberapa anak usahanya di bidang infrastruktur melalui pasar modal.

Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menuturkan pergerakan IHSG cenderung berfluktuasi sejak awal sesi perdagangan di tengah bervariasinya pergerakan saham global.Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp470.04 miliar rupiah dengan saham-saham TLKM, ANTM dan BBTN menjadi top net buy value.

“Secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi berada di atas rata-rata 5 hari yang berada di level 6.237 dengan sebagai dukungan penguatannya secara psikologis,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).

IHSG terangnya, akan menguji resistance upper bollinger bands dan resistance fractal secara teknikal di kisaran 6310 sebagai konfirmasi penguatan lanjutan. Indikator stochastic terkonsolidasi dengan MACD yang flat.

“Dengan demikian, secara teknikal IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dengan support resistance 6237-6314. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ASII, BRPT, INDF, JPFA, JSMR, SSMS, dan WSKT,” katanya.

Di sisi lain, mayoritas indeks saham Asia menguat kecuali indeks CSI300 (-0.32{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460}) yang melemah. Indeks Nikkei (+0.46{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460}), TOPIX (+0.49{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460}) dan HangSeng (+1.03{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460}) ditutup menguat.Penguatan ini terjadi saat indeks berjangka AS berfluktuasi karena investor menilai prospek pertumbuhan ekonomi setelah lonjakan yield obligasi dan harga komoditas mampu menekan saham-saham teknologi.CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai pola pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar.

Masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2021 turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG.”Namun mengingat potensi tekanan yang masih cukup besar sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” jelasnya dalam riset hariannya, Selasa (23/2/2021).

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI, IHSG masih menunjukkan sinyal positif.

“Di sisi lain, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 9, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar,” kata Nafan dalam riset harian Rabu (24/2/2021).