Dirjen Migas Buka-bukaan Soal Nasib Migas 2021

Opini
anjloknya harga minyak , industri minyak dan gas bumi , investasi sektor energi

Di tahun 2020 fluktuasi harga minyak sangat bergejolak karena pandemi Covid-19. Ini harus diantisipasi. Tahun 2021 mendatang langkah strategis apa yang sudah disiapkan pemerintah pak?

“Pemerintah, Pak Menteri ESDM Arifin Tasrif telah mencanangkan program 1 juta barrels oil per day (barel per hari/ bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) (pada 2030), kami Dirjen Migas menyiapkan detail program capai kedua tujuan tersebut. Di bidang minyak ada beberapa hal penting, pertama adalah existing production harus bisa dioptimalkan, optimasi produksi namanya baik yang tidak ada injeksi air maupun yang dengan optimasi injeksi air. Kita sebut dengan primary recovery (pemulihan utama) maupun secondary recovery (pemulihan lanjutan) kita optimalkan.

Kedua adalah resources to reserve (mengubah sumber daya menjadi cadangan), reserve to production (mengubah cadangan menjadi produksi), lalu beberapa hal seperti percepatan proses persetujuan POD (Plan of Development/ rencana pengembangan) dan lainnya dikembangkan, kemudian dilaksanakan juga percepatan EOR (Enhanced Oil Recovery) kita mulai dan per detail langkah ke depan. Berbagai metode di sana perlu kita implementasikan di lapangan minyak di Indonesia.

Kemudian tidak kalah penting eksplorasi, potensinya besar baik basin maupun cekungan yang belum (dieksplorasi) ada 68, maupun yang unconventional hydrocarbon (hidrokarbon non konvensional). Potensi kita cukup besar, perlu direncanakan dengan baik dan bisa dilakukan investigasi di sana untuk dilakukan pengeboran. Beberapa langkah strategis tersebut diharapkan bisa capai 1 juta bph dan 12 BSCFD. Ini langkah jangka panjang, tapi harus dimulai dari sekarang. Kegiatan di gas ini baru ada hasil setelah 5-10 tahun.

Demikian rencana rinci akan kita siapkan, mudah-mudahan tahun depan ada rencana tersebut dan kita bisa komunikasikan dengan SKK Migas dan KKKS.”

Anda melihat dengan tingkat konsumsi energi masyarakat di 2021 mendatang diperkirakan masih meningkat, apa langkah pemerintah untuk antisipasi krisis energi?

“Pertama adalah peningkatan produksi minyak, yang kedua, pengalihan gas untuk kebutuhan domestik nah ini penting. Gas ini bisa mengurangi impor BBM misalnya program yang dilakukan dikembangkan lebih besar yaitu jaringan gas kota, sampai tahun ini 500 ribu lebih sambungan rumah dan ditingkatkan dua kali lagi. Diharapkan beberapa tahun ke depan signifikan. Kemudian ini juga bisa kurangi impor LPG juga karena LPG bisa diganti jaringan gas perlahan-lahan. Ini yang gas dialihkan ke kebutuhan sehari-hari dan juga industri.