Musyawarah Provinsi KADIN Provinsi Sumsel Ke VII Jadi Momentum Untuk Meningkatkan Perekonomian di Sumsel

News, Sumsel
Ekonomi di Sumsel , Hotel Santika , komoditas karet dan sawit , masyarakat Indonesia di vaksin , Musyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri , Pemulihan Ekonomi Nasional , pertumbuhan ekonomi

Palembang, LamanQu.idMusyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sumsel ke VII tahun 2020 digelar di Hotel Santika, Senin (7/12/2020). Hadir dalam acara tersebut Ketum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Ketua Kadin Indonesia Anindra Bakrie.

Ketum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, dirinya sebagai Wakil Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dalam pemulihan ekonomi dibutuhkan adalah pertama vaksin, dan kedua omnibuslaw.

“Desember 30 juta vaksin, dan akan disuntikan ke 15 juta orang. Karena satu orang dua vaksin untuk penyuntikan. Tahun 2021, vaksin akan ditambah agar seluruh masyarakat Indonesia di vaksin. Vaksin ini memberikan rasa percaya diri dalam menumbuhkan ekonomi. Selain vaksin, kita tetap menerarapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

“Yang kedua Omnibuslaw, karena yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan investasi. Karena pekerja informal kita peningkatan 5 persen setiap tahunnya, jadi sebelum ada 7 juta pengangguran baru. Omnibuslaw ini dapat menyerap tenaga kerja baru,” bebernya.

Rosan Perkasa Roeslani menuturkan, di tahun 2021 diharapkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4-5 persen.”Kita tetap memperhatikan protokol kesehatan.KADIN dan Pemerintah daerah bersinergi, In Sha Allah kita bisa lebih baik lagi,” tandasnya.

Ketua Umum KADIN Provinsi Sumsel, Dodi Reza Alex menuturkan, Musyawarah Provinsi KADIN ke VII dihadiri Ketum KADIN Indonesia Bapak Rosan Perkasa Roeslani.

“Bapak Rosan Perkasa Roeslani ini adalah Wakil Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga Musyawarah Provinsi KADIN ini sangat strategis, diharapkan dapat membuat perekonomian di Sumsel bisa pulih,” katanya.

“Pencerahan yang dipaparkan Ketum KADIN Indonesia, kita harapkan dapat memulihkan ekonomi nasional agar berdampak pada Sumsel,” tambah Dodi.

Dodi Reza Alex menjelaskan, tahun ini ekonomi di Sumsel terjadi kontraksi dua triwulan berturut turut. Tahun depan diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai naik menjadi 4,8 persen hingga 5,8 persen.”Apapun itu, ini butuh kerja keras untuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2021,” ucapnya.

“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita harus patuhi protokol kesehatan. Contoh perhotelan, pariwisata, bisnis makanan dan minuman harus benar benar sesuai standar kesehatan,” paparnya.

Dodi Reza Alex menjelaskan, Sumsel banyak sekali komoditas karet dan sawit.

“Seluruh komoditas ini harus dihilirisasi.

Kita harus menghilirisasi komoditas.Contoh kelapa sawit, bagaimana menghilirisasi sawit, karet,” katanya.

“Musyawarah Provinsi KADIN ke VII ini, kita siap bangkit. Kami butuh dorongan KADIN Indonesia, Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dibutuhkan kerja keras kita bersama sama Pemerintah memulihkan ekonomi,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Musyawarah Provinsi KADIN Sumsel ke-VII, Afrin Faludi menambahkan, Musyawarah Provinsi KADIN kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena di masa Pandemi covid.

“Panitia menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19 dalam melaksanakan Musyawarah Provinsi KADIN ini,” ucapnya.

“Covid -19 ini berdampak pada seluruh asek. Sehingga diharapkan Musyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sumsel ke VII ini jadi momentum meningkatkan perekonomian di Sumsel,” pungkasnya. (Yanti)