50 Anak Ikut Sunatan Masal

News, Sumsel
Bhineka Tunggal Ika , Khitanan Masal , Lembaga Klinik Umat , Protokol kesehatan , Pusat Khitan Sumsel , Sunatan Masal

Palembang, LamanQu.idKhitanan Masal yang diikuti 50 anak serta santunan kepada yatim dan duafa yang diadakan oleh TK-TPA Miftahul Jannah yang diprakarsa dari salah satu personil TNI AU Lanud Sri Mulyono Herlambang, Kopral Tri Suharyono bersama rekannya Rahmad S.Pd berlangsung sukses, Minggu (15/11/2020).

Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Pusat Khitan Sumsel dari Klinik Umat, ACT, Air Nav, Bulog, Perumahan Karya Mandiri, YBM PLN, Ketua TP PKK Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru serta bantuan dari para donatur.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dra. Lesty Nurainy Apt.,M.Kes melalui Kepala Seksi (Kasi) Rujukan, M. Ifan Fahriansyah menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diadakan TK/TPA Miftahul Jannah melalui prakarsa dari Kopral Tri Suharyono dan rekannya Rahmad.

“Dinkes Sumsel mensuport untuk membantu obat-obatan. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari banyak pihak khususnya ada Lembaga Klinik Umat, melalui Pusat Khitan Sumsel,” kata Ifan.

Ifan menuturkan, mengapresiasi terkait kegiatan sosial yang diadakan tersebut. Dalam kesempatan itu, dia juga terus menghimbau seluruh masyarkat untuk terus memperhatikan protokol kesehatan. “Protokol kesehatan sudah dilakukan oleh panitia secara maksimal. Semua sudah pakai masker,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Kopral Tri Suharyono menuturkan bahwa, kegiatan tersebut sengaja diadakan, karena saat ini dinilainya masih banyak masyakat yang masih sangat membutuhkan bantuan.

“Saya bersama sahabat saya Rahmad ini berinisitif untuk mengadakan kegiatan seperti ini agar dapat membantu sesama. Tanpa dukungan semua pihak, kegiatan ini tidaklah dapat berjalan dengan sukses, khususnya suport dari Ketua RT 06 kami yaitu bapak Harun,” ungkapnya.

Kopral Tri mengungkapkan, kegiatan yang diadakan tersebut hanyalah miniatur kecil dari ke Bhineka Tunggal Ika yang diartikan, meskipun mengenakan seragam yang berbeda, namun memiliki suatu tujuan yaitu untuk kebaikan.

“Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya sinergi dari semua pihak, ada TNI, Dokter, Guru, Buruh, Ulama dan berbagai elemen masyarakat lainnya,” pungkasnya. (Yanti)