Museum Negeri Sumatera Selatan Jadi Tujuan Wisata Pelajar, Masyarakat hingga Ilmuwan

Pendidikan
Dalam Rangka Hardiknas , Koleksi Museum , Museum Balaputra Dewa , Museum Negeri Sumatera Selatan , pameran temporer , Peninggalan Kerajaan Sriwijaya , Tujuan Wisata

Palembang, LamanQu.idMuseum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) yang dulu dikenal dengan Museum Balaputra Dewa yang terletak di Jalan Srijaya 1 No 288 Kecamatan Alang Alang Lebar Palembang merupakan salah satu tujuan wisata bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat.

Bahkan, masyarakat dari luar Kota Palembang sering berkunjung ke Museum Negeri Sumatera Selatan pada hari weekend Sabtu dan Minggu. Selain itu, Museum Negeri Sumatera Selatan juga menjadi tujuan para ilmuwan untuk penelitian.

Pemandu Museum Negeri Sumatera Selatan Meriyati Saragih menuturkan, pengunjung Museum Negeri Sumatera Selatan berasal dari berbagai tingkatan mulai dari anak Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar, SMP, SMA, Mahasiswa hingga ilmuwan.

“Kita pemandu juga harus tau apa visi dan misi mereka datang ke Museum ini. Oleh sebab itu, bagian pelayanan di depan pintu masuk Museum sering menanyakan tujuan dari pengunjung datang kesini untuk rekreasi atau penelitian,” ujarnya saat diwawancarai Selasa (27/10/2020).

Meriyati menjelaskan, Museum Negeri Sumatera Selatan ini merupakan kategori museum umum. Disini terdapat 10 klasifikasi koleksi dengan 10 jenis disiplin ilmu.

Sehingga koleksi yang ditampilkan beragam mulai dari jenis tentang geologi, etnografika, biologi, kerajinan seperti songket dan banyak lagi.

“Kemajuan ditigalisasi membuat penjunjung terkadang sudah beberapa koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan di media sosial. Karena ingin melihat secara langsung koleksinya mereka datang kesini. Sehingga pengunjung tahu kalau museum ini menyimpan benda benda berharga,” ucapnya.

Lebih lanjut Meriyati menambahkan, museum ini intinya adalah koleksi. Sehingga programnya adalah pameran, dan pameran ini dibagi beberapa jenis yakni pemeran tetap yang menampilkan koleksi dalam periode 5 tahun sekali.

Sehingga bisa diubah alur ceritanya. Kemudian pameran temporer itu berlangsung dalam waktu tertentu misalnya dalam rangka Hardiknas, peringatan hari museum, ada juga tingkatan regional dan nasional.

“Untuk pameran tetap itu alur cerita pembabakan sejarah. Sumsel ini kaya dengan peninggalan masa lalu mulai dari periode prasejarah, masa Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan, dan revolusi fisik. Disini juga menyimpan koleksi kerajinan tradisional Sumsel. Jadi koleksi disini cukup lengkap,” terangnya.

“Kita menceritakan ke masyarakat yang datang, koleksi koleksi yang ada disini. Seperti arca megalitikum. Peninggalan sejarah, peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan, Kolonial Belanda, Jepang dan lainnya. Disini cukup lengkap, ada data per periode. Kita bisa saja memamerkan misalnya keramik semua, tapi kita perlu evaluasi, saran dan masukan dari para pengunjung,” paparnya.