Angka Ibu Hamil Turun di Suak Tapeh

Kesehatan
Bupati Banyuasin Askolani , Dinas Kesehatan Banyuasin

Banyuasin, LamanQu.id – Selama pandemi Covid-19, aktivitas masyarakat memang terlihat banyak dilakukan di rumah, jika melihat dan bergambar pada daerah lain, dimasa pandemi Covid-19 ini justru terjadi ledakan kehamilan baru. 

Data dari Balai Penyuluh dan Keluarga Berencana (BPKB), hingga Juni tahun 2020, tercatat sekitar 180 orang yang dalam alami kehamilan tak direncanakan.

Beberapa daerah di Indonesia rata-rata memang mengalami kenaikan angka kehamilan. Namun, ledakan angka ibu hamil tersebut nampaknya tidak berlaku di Kecamatan Suak Tapeh ini.

Sebab, selama masa Work From Home (WFH) yang mulai diberlakukan dalam tiga bulan terakhir sejak Maret 2020 lalu, angka kehamilan di Kecamatan Suak Tapeh malah tercatat mengalami penurunan.

Dari catatan BPKB Kecamatan Suak Tapeh hingga Juni 2020 angka kehamilan berjumlah 180 orang. Padahal di tahun 2019 lalu, angka tersebut sampai bulan yang sama tercatat sebanyak 310 orang hamil diperiode yang sama.

“Iya, masa pandemi ini angka ibu hamil cenderung menurun,” ujar Kepala Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Suak Tapeh, Darminto S.Sos, kepada wartawan, Rabu (16/06).

Menurutnya, angka kehamilan sempat meningkat tinggi pada bulan-bulan awal di tahun 2020 dengan rata-rata mencapai ratusan orang. Bulan Januari misalnya, ibu hamil di Kecamatan Suak Tapeh tercatat sebanyak 97 orang, di bulan Februari tercatat sebanyak 32 orang.

“Angkanya lebih tinggi di awal tahun 2020, padahal saat itu pandemi Covid-19 belum muncul,” imbuh dia.

Sementara itu Camat Suak Tapeh Sashadiman Ralibi, S.Ag., M.Si melalui Sekretarisnya, M Irawan M.SI menyatakan angka kehamilan di Kecamatan Suak Tapeh yang cenderung mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19 ini menjadi catatan bahwa masyarakat semakin paham dan mampu menerapkan KB.

“Ya kita lihat kalau di daerah lain bisa jadi meningkat karena ya analisisnya di rumah saja itu ya aktivitasnya mungkin membosankan. Tapi kalau di Kecamatan Suak Tapeh sepertinya tidak, masyarakat sudah semakin paham akan pentingnya menjaga dan melaksanakan KB,” tutup dia. (Amri)