Pasca Banjir, Petani Tanjung Raya Oku Selatan, Terancam Gagal Panen

News
Banjir , Gagal panen

Oku Selatan, lamanqu.id – Musibah banjir bandang terulang kembali hinga ribuan hektar sawah yang terancam gagal panen dan ratusan hektar kebon jagung terendam oleh luapan air selabung. Peristiwa ini tepat nya di desa Tanjung raya, buay sandang aji Oku Selatan, Minggu, (10/05)

Dan itu akan menjadi peristiwa yang sangat menyedih kan bagi petani di desa Tanjung raya.

Hampir semua penduduk di desa ini menggantungkan hidup dengan cara bertani dan yang di utama kan warga tani sawah dari hasil tani ini lah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membiayai anak anak sekolah.

Atas peristiwa itu, saat ini masyarakat terpukul dan mersa sedih betapa tidak segala upaya selama ini di lahan sawah dan kebun mereka yang baru saja mau memasuki masa panen kini terpaksa menghadapi kenyataan. Seraya berpikir bagaimana untuk mengarungi kehiduan ke depannya pasca bencana yang meluluh lantakan lahan pertanian mereka.

Kepala desa Tanjung raya Ahner (43) membenarkan peristiwa banjir bandang yang mana merusak lahan lahan tani warga, saat di temui awak media di kediamannya menyampai kan akan keadaan yang menimpa warga desa nya itu.

Dia hanya bisa berucap ke semua warga agar bisa bersabar atas ujian ini.

“Saya hanya bisa dan akan buat laporan ke pemerintah kabupaten atas musibah ini,” ucap Ahner.

Dia pun dengan bergegas langsung meminta kepala dusun agar mendata warga yang terkena banjir.

“Mengingat air selabung sudah terbagi menjadi dua peristiwa banjir ini kerugian warga belum bisa dirinci secara maksimal namun aset desa jembatan gantung akan terancam roboh oleh derasnya arus air selabung yang terbagi dua itu,” terang kades.

Salah satu petani dan pengguna jembatan gantung Pak Sadar ( 54) ketika melintas sempat dibincangi media ini berharap pemerintah dari tingkat desa sampai kabupaten peduli akan ada nya ancaman banjir berikutnya.

Dia menyebut fasilitas jembatan itu hal penting untuk segera dibantu diperbaiki oleh pihak terkait.

“Terutama akses jembatan gantung yang mana jadi akses utama untuk mengangkut hasil tani mohon kira nya kita cepat diperhatikan” harap Pak Sadar. (tisna)