Menko Polhukam Ditusuk Orang Tak Di Kenal

News
Menko Polhukam , Pandeglang , Wiranto ditusuk

Jakarta, lamanqu.id – Menko Polhukam, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PBSI, Wiranto ditusuk dengan senjata tajam oleh seorang pria di Pandeglang, Banten. Ini kronologi kejadiannya.

Wiranto, yang menjabat sebagai Ketum PBSI sejak 2016, ditusuk pria tak dikenal sekitar pukul 11.50 WIB. Selain Wiranto, ada dua orang lain yang terluka dalam kejadian tersebut.

Berikut kronologi kejadian penusukan Wiranto:

Pukul 08.57 WIB

Wiranto tiba di Alun-alun Menes untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa di Universitas Mathlaul Anwar Banten, Pandeglang. Kegiatan Wiranto di kampus tersebut berlansung hingga pukul 11.00 WIB.

Pukul 11.30 WIB

Wiranto dan rombongan meninggalkan kampus tersebut untuk kembali ke Alun-alun Menes, Pandeglang. Wiranto rencananya hendak kembali dari lokasi tersebut ke Jakarta menggunakan helikopter.

Pukul 11.50 WIB

Wiranto dan rombongan tiba di Alun-alun Menes. Polri menyebut masyarakat berkumpul untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan Wiranto.

Melihat warga yang berkumpul, Wiranto pun hendak menyalami masyarakat. Namun tiba-tiba, dari arah belakang seorang pria berinisial SA menusuk Wiranto hingga menyebabkan mantan Panglima ABRI tersebut tersungkur.

“Biasa kan ada pejabat minta salaman, sebagai pejabat beliau kan menyalami juga. tapi bagian pengamanan internal juga melakukan pengamanan. Tapi dalam waktu yang relatif sangat singkat seorang yang diduga pelaku itu langsung menusukkan benda tajam kepada beliau,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta.

Selain Wiranto, penyerangan itu juga membuat Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang ada di lokasi terluka. Anak buah Wiranto juga terluka akibat serangan itu. Wiranto dan korban luka lainnya langsung dilarikan ke klinik terdekat.

Pukul 12.00 WIB

Wiranto dibawa ke RSUD Pandeglang.

Polisi kini telah menangkap dua orang terkait peristiwa tersebut. Pelaku penusukan, SA, diduga terpapar radikalisme ISIS.

“Kita dalami SA memiliki jaringan JAD cirebon atau JAD lain di Sumatera,” pungkas Dedi. (nsr tim)