Balai Prasarana Permukiman Kementerian PU PR Kucurkan Dana Rp 12,5 Miliar Untuk Penataan Kawasan Kumuh di Aliran Sungai Sekanak-Lambidaro

News
Penataan Sungai Sekanak-Lambidaro , Sungai Sekanak-Lambidaro

Palembang, lamanqu.id – Pemkot Palembang menggelar sosialisasi Pemantapan Kegiatan Lanjutan Penataan Sungai Sekanak-Lambidaro di Hotel The Zuri, Kamis (10/10/2019).

Kepala Balai Prasarana Permukiman Kementerian PU PR Irwan Kusuma mengatakan, tahun 2019 ini Balai Prasarana Permukiman Kementerian PU PR ada alokasi dana untuk kawasan kumuh disepanjang aliran Sungai Sekanak-Lambidaro sebesar Rp 12,5 miliar. Ada tiga spot kawasan yang menjadi kewenangan pusat yakni kawasan 23 Ilir, 24 Ilir dan 26 Ilir. “Itu sudah kami identifikasi. Harapan kami Pemkot segera siapkan DED. Untuk awal anggaran Rp 12,5 miliar. Tapi bantuan itu bisa lebih besar lagi. Kita ingin liat DED dulu, ” ujarnya.

Ketika disinggung kawasan kumuh di Kota Palembang, Irwan menuturkan, sekitar 3.428 hektar. Yang sudah tertangani sekitar 748 hektar. “Kita berharap tahun 2030 kawasan kumuh di Palembang sudah tuntas, ” katanya

Dana alokasi untuk disekitar Sungai Sekanak-Labidaro, dia menuturkan, akan digunakan untuk melakukan peningkatan kualitas pemukiman kumuh, perbaikan keteraturan bangunan, air minum, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah dan ruang terbuka hijau (RTH).

“Kami berikan bantuan itu khusus di spot kumuhnya. Karena ini dana Loan maka akan berakhir pada 2021. Kalau DED nya sudah tuntas akan dipaparkan di Pusat. Jika DED nya sudah mantap, lahannya clear and clear. Maka April akan mulai kontruksi, ” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU PR Kota Palembang Bastari menambahkan, setelah DED-nya selesai nanti Bapak Walikota akan paparkan ke Pusat. “Bantuan dana itu akan digunakan untuk jalan, RHT dan penataan kawasan kumuh di aliran Sungai Sekanak-Lambidaro. Penataan ini dilakukan karena aliran Sungai Sekanak-Labidaro ini nantinya akan menjadi jalur transportasi sungai, dan pariwisata. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucapnya.

“Kita ingin programnya cepat. Tapi kita ingin DED nya detil. Sudah ada FS, DED dan Amdal. Karena proyek disepanjang aliran sungai ini secara keseluruhannya sangat besar. Total biaya pengerjaan keseluruhan bisa mencapai Rp 398 miliar, ” pungkasnya. (Yanti)