Imbauan Takbiran Pemkot Palembang Menuai Kritik Umat

News
Imbauan Takbiran Pemkot Palembang , Kritik Umat

Palembang, lamanqu.id – ” Sepertinya sudah di mulai untuk menghantam islam karena mereka phobia terhadap suara takbir dan seperti pembatasan suara azan yang tidak boleh keras keras dan tidak boleh mengeluarkan suara mengaji sebelum azan”, ungkap salah satu pengurus Musholah Kawasan Bukit Palembang, Minggu, 02/06/19

Ahmad Rodi (42) warga Naskah II juga menyampaikan prihatinya, “Apakah ini perintah atau anjuran dari pemerintah pusat atau kebijakan dari pemda….. ? Masak takbiran malam 1syawal ada pembatasan waktu sampai jam 21.00 bukan kah dari lepas maghrib sampai selesai sholat idul fitri waktu takbiran tsb…. Kerena dari dulu takbiran tsb ekspresi atau wujud syukur umat islam akan merayakan kemenangan setelah melawan dan mengendalikan hawa nafsu selama 1 bulan”.

Supri (38) Warga Pusri juga ketus merespon edaran itu, “Mayoritas islam tapi dibatasi oleh orang Islam sendiri. Zaman semakin aneh..!!!”.

Kesan kritis diatas terungkap dalam grup Medsos setelah beredar berupa surat edaran yang berisi imbauan dari Pemkot Palembang terkait tradisi takbiran.

Bagi Umat Islam kegiatan takbiran adalah ungkapan perayaan terekspresi dalam luapan kegembiraan yang harus dirayakan pada malam lebaran karena telah berhasil melewati ujian ujian yang membatalkan ibadah puasa sebulan penuh.

Diyakini malam takbiran juga merupakan ungkapan kegembiraan setelah sebulan penuh beribadah maka diri kembali putih bersih seperti laksana bayi baru dilahirkan.

Ungkapan ini juga sudah sangat kental dengan dunia Islam, apalagi Palembang Darusallam yang teks dan tagging nya pun bagi Pemkot Palembang berkuasa memakai nya dengan Palembang Emas, sungguh Ironi bukan?

Palembang kota ‘para wali yang sepi’, sepi yang diartikan wali wali nya sangat tak suka akan pujian pujian branding menjadikan ini juga Palembang Sumsel secara Umum dikenal dengan Zero Konpliks, sangat terasa keislamian Islam disini sangat Rahmatan Lil ‘ Alamin.

Ada apa dengan edaran keras dari Pemkot Palembang sendiri akan kegiatan takbiran? Bukan kah Takbir, Tahmit dan Tahlil merupakan pujian pengakuan dari hambah kepada kebesaran Tuhan Semesta Alam.

Kota Palembang Emas diprogramkan sebagai kota Elok Madani yang tentunya mendukung semua kegiatan Islami, tetapi akhir ini Umat Islam Palembang tersakiti saat Takbir kemenangan dikebiri. (fn)