When Infertality Menjadi Hambatan Komunikasi, Simak Ini Tips Atasi Nya

Kesehatan
Infertality , Kemandulan , Kesuburan

lamanqu.id – Menikah adalah soal komitmen membangun mahligai rumah tangga antara suami dan istri.

Ada satu dari empat wanita mengaku isu soal ketidaksuburan memberi pengaruh negatif dalam rumah tangga mereka. Ini berdasarkan sebuah survey yang dilansir situs Healthy Women. Ketika pernikahan dihadapkan pada masalah sulit mendapat momongan, ada tendensi pasangan akan fokus pada siapa yang harus disalahkan.

Akibatnya, salah satu pihak akan merasa inferior, yang lain merasa superior. Satu pihak kecewa, sementara pihak lain merasa bersalah. Jika tidak dikomunikasikan dengan jernih, kondisi ini bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Agar obrolan seputar kesehatan reproduksi menemukan titik terang, cobalah melakukan 5 hal berikut ini:

1. Bicarakan dalam suasana tenang
“(Mungkin) membingkai ulang percakapan soal masalah kesuburan bisa dijadikan langkah awal. Menyalahkan diri sendiri, perasaan bersalah, dan malu akan memainkan peranan besar dalam diri mereka yang tengah bergulat dengan masalah ketidaksuburan,” ungkap Direktur Medis Rumah Sakit Progyny, New York, Amerika Serikat, Dr. Alan B. Copperman. Menurutnya, membahas masalah kesuburan dengan suasana sedih sangat tidak dianjurkan. Ketahuilah langkah apa saja yang dibutuhkan untuk memulai percakapan yang sehat, terbuka, serta jujur dengan pasangan ketika Anda dan si dia siap.

2. Mencari fakta
Jangan berbicara tanpa fakta dan informasi mumpuni. “Kebanyakan pria dan wanita tidak benar-benar paham soal fakta-fakta kesuburan,” ujar Kepala Pengembangan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Progyny, Dr. Georgia Witkin. Ketika pernikahan yang sudah berjalan lama tidak kunjung dikaruniai momongan, jangan buru-buru mencari kambing hitam. Konsultasikan ke dokter dulu. Witkin mengingatkan, sangat penting untuk mempelajari tingkat ketidaksuburan dan variasi pengobatannya. Konsultasi dengan dokter memungkinkan Anda mendapat fakta yang lebih akurat, saran, dan solusi.

3. Jadilah tim
Berbicara soal keturunan, Anda harus menekankan bahwa memiliki keturunan adalah hasil kerja tim. Saat tim Anda belum berhasil mendapat apa yang diinginkan, yang harus diperbaiki adalah tim, bukan perorangan. “Diskusikan masalah ini dengan menggunakan kata kita. Bukan kamu atau saya sehingga Anda akan merasa sebagai sebuah tim,” Witkin menjelaskan. Hal ini akan membuat Anda dan pasangan sadar bahwa masalah ini harus dihadapi bersama.

4. Don’t keep things a secret
Hiding something from your partner will only add to the household problem. “Keeping secrets and making your own assumptions will sabotage trust, even in very strong relationships,” Copperman caution ed. Speak openly and honestly about what is happening to you. “The sooner you start discussions with your partner, the better your feelings will be because you no longer hide secrets about any issues including fertility from him,” said family therapist and licensed marriage from New York, United States, Heidi McBain, MA.

5. Seek help
After discussing this problem with your partner , don’t hesitate to seek help from a third party. “I recommend that couples not judge each other. In addition, seek help from professionals while maintaining an open dialogue with each other, “advises Copperman. You can seek help from an obstetrician, undergo marriage counseling, or ask for support from family and relatives. “Asking for help from a professional does not mean that you and your partner fail to find a solution. This means you have succeeded in being an honest and proactive team in achieving common goals, “concluded McBain.

So many ways to reach Rome, gak ada persoalan yang gak ada solusi nya