Bank Jepang Miliki 96 Persen Saham BTPN, BCA Punya 1 Persen

Ekobis
BTPN , Saham BTPN

Perubahan komposisi saham ini seiring dengan aksi penggabungan BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), serta program penawaran pembelian saham kepada pemegang saham oleh SMBC sebagai pembeli siaga saham BTPN dalam rangka merger.

Direktur Utama BCA Jahja Setiatmadja mengaku pihaknya memang memilih untuk mempertahankan sahamnya sebesar 1,03 persen pada bank hasil merger tersebut. Kendati demikian, Jahja tak merinci alasannya.

“Kami tambah sedikit (beli saham) jadi tetap 1 persen (kepemilikan),” ujar Jahja, Kamis (31/1).

Dalam keterangan terpisah, Bursa Efek Indonesia menjelaskan terdapat penambahan jumlah saham yang tidak dicatatkan sebesar 22.97 juta lembar saham yang dimiliki BCA. Penambahan porsi saham tersebut merupakan bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1999 yang antara lain menetapkan bawah saham bank yang boleh tercatat di bursa efek sebanyak-banyaknya 99 persen.

Dengan demikian jumlah saham yang tidak dicatatkan adalah sebesar 83,05 juta saham yang seluruhnya milik BCA.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan telah memberikan persetujuan atas permohonan pencatatan saham hasil penggabungan usaha SMBC Indoonesia dengan BTPN.
Total saham SMBCI yang digabungkan ke BTPN sebanyak 2,3 miliar saham senilai Rp20 per saham. Adapun 1 persen saham SMBCI ekuivalen dengan 799,1971 saham BTPN.

“Dengan adanya pencatatan saham tambahan tersebut, maka saham perseroan (BTPN) yang tercatat di BEI seluruhnya berjumlah 8,06 miliar lembar saham,” jelas BEI.