Aksi Damai Reuni 212 Istilah Alumni Diganti Mujahid

News
Capres Prabowo menghadiri reoni 212 , Reoni 212 2018 , Reuni Akbar 212

Jakarta, lamanqu.id – Reuni 212 digelar pagi ini. Bersamaan dengan acara itu, panitia Reuni Akbar 212 mengganti istilah ‘alumni’ dengan ‘mujahid’.

“Kami panitia reuni akbar mujahid 212 kami mengganti alumni menjadi mujahid,” ujar Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Bernard Abdul Jabar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).

Bernard mengatakan, pergantian istilah dari reuni akbar alumni 212 menjadi reuni akbar mujahid 212 itu sebagaimana arahan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab (HRS). Apa alasannya?

“Sebagaimana arahan Habib Rizieq Syihab. Karena kalau alumni, kita yang hadir di sini bisa kurang dari 7 juta, dan terus berkurang. Tapi karena mereka mujahid, yang hadir hari ini lebih dari 8 juta,” ujarnya.

“Ini kuasa Allah SWT. Ini semata-mata izin Allah kita bisa berkumpul di sini,” imbuh Bernard.

Pada acara ini hadir capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso. Selain itu hadir juga Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Laras Kirana Sari, Breakingnews TVOne melaporkan Dari pelataran Monas, 8:40 Pagi dirinya telah mewancara salah satu peserta aksi damai. Laras menyampaikan hasil wewancara nya dengan salah satu peserta tersebut hadir karena ingin merasakan langsung aksi solidaritas ini.

Gubernur DKI Anies Baswedan dalam Pidatonya menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih sudah hadir di Jakarta.

Anies mengungkapkan sejarah September 1945 masyarakat berkumpul dari seluruh daerah sekitar Jakarta juga pernah berkumpul untuk acara komitmen untuk menentang segala bentuk jenis penjajahan yang menjadi musuh bersama pada waktu itu adalah kolonialisme.

Pukul 9:44, Cornela Amy menyampaikan laporan nya dari kawasan Thamrin, dia bersama salah seorang peserta dari Makasar, Ari (45) menuturkan dirinya turut mengkampanyekan kebaikan bahwa Umat Islam tidak radikal, “Jadi jangan jadi momok kami disini tetap menjunjung tinggi
NKRI persatuan Indonesia”.

” Kami hadir disini secara spontan saja bersama ratusan peserta lain dari Makasar dengan menaiki pesawat, terangnya.