Sejarah Perkembangan Vespa di Dunia, Indonesia Surganya Vespa

Otomotif
Dunia Otomotif , Indonesia Surganya Vespa , Perkembangan Vespa di Dunia , Sejarah Vespa Indonesia , vespa , Vespa Congo

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan Penggunanya, Proyek yang di pimpin langsung oleh Corradino d’Ascanio yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan, karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.

Hasilnya pun mengejutkan yakni munculah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya. Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.

Tak butuh waktu lama bagi d’Ascanio untuk mendesain ulang bentuk dan konsep MP5, dan Prototipnya di beri nama MP6. Saat Enrico Piagio melihat Ptotorip MP6 ia secara tidak sengaja mengatakan “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.

Pada Akhir 1949 Vespa telah di produksi Sebanyak 35000 unit dan pada tempo 10 tahun memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.

Pada masanya banyak sekali negara-negara yang mulai tergiur untuk membuat produk serupa, Namun sayangnya tidak satupun yang menyamai kepopuleran Vespa milik Piagio di Dunia otomotif pada masanya. Di antara pesaingnya itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.

Dan sejarah Vespa di Indonesia sendiri di pengaruhi oleh “Vespa Congo” yang di berikan kepada Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu sebagai penghargaan dari pemerintah Indonesia.

Usut punya usut setelah banyaknya Vespa Congo berkeliaran di jalanan Indonesia mulailah Vespa menjadi Alternatif pilihan kendaraan Roda dua di Indonesia. Importil lokal pun turut ambil peran dalam mendukung perkembangan Vespa Di tanah air.

Hingga kini setidaknya sudah puluhan Jenis Vespa yang sudah pernah singgah di Indonesia Dari yang paling Tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Paling tidak hingga kini Indonesia masih bisa di sebut Surganya Vespa. (RS)