Janji, Sesuatu Hal Yang Sering Diingkari

Opini
Ingkari janji

Palembang, lamanqu.id-Untuk kaum yang pernah ada pada zaman old yang gaul di era tahun 90 an tak asing dengan lirik ini,

Wee ee ee ee Wee oo oo oo

Hari ini ku mencoba ingkari janji

dengan janji untuk wujudkan

semua impian yang slalu menggoda,

slalu menggoda.

Potongan lirik lagu grup band asal Bandung berada pada papan atas grub band tanah air yang diawaki salah satu musisi “Judge” Indonesian Idol, Arman Maulana.

Lirik yang ungkapkan secara blak blakan kita harus ingkari janji untuk wujudkan impian, bohong bohong putih “white lie” demi capai tujuan. Atau menutupi kekurangan dengan ingkari keadaan sebenarnya.
Janji, sesuatu hal yang seringkali kita dengar di dalam hidup kita dan bukan suatu hal yang aneh dalam kehidupan. Dalam hidup kita sehari-hari tentu seringkali ada janji-janji yang terbuat entah itu janji secara pribadi atau mengatasnamakan kelompok. Suatu janji pada umumnya selalu terucap mulai dari sesuatu hal yang sederhana hingga sesuatu hal yang berat dan terkadang menjadi beban untuk menepatinya. Hidup manusia memang selalu berkaitan satu sama lainnya, dan terkadang janji-janji terucap saat mereka berinteraksi antar satu sama lain.

Janji terkadang menjadi seperti angin segar ditengah terik panas yang menerpa, harapan bagi yang dilanda kesedihan dan duka hidup atau kabar baik bagi yang dilanda ketakutan dan kecemasan dalam hidup. Siapa saja bisa melakukan janji tak peduli tua atau muda, kaya atau tidak, dan sebagainya.

Janji-janji memang mudah untuk terucap, namun dalam merealisasikan janji itu memang tak mudah dan terkadang tak bisa direalisasikan oleh sebagian orang. Janji seringkali teringkari dan banyak orang yang kecewa dengannya, tak jarang luka dan duka tercipta oleh janji yang tak pernah ditepati hingga akhirnya tak pernah bisa percaya lagi dengan janji-janji meskipun janji tersebut tidak dikatakan oleh orang lain yang tak mengingkari janjinya.

Janji selalu digunakan manusia dalam hidupnya, tak jarang para calon wakil rakyat pun menggalang simpati dan dukungan dari masyarakat untuk bisa duduk di pemerintahan. Janji dan harapan-harapan tentang kesejahteraan seringkali mereka tebarkan untuk meraup suara yang banyak di pemilihan umum. Entah karena sulit merealisasikan janji atau khilaf dengan jabatannya, seringkali janji-janji semasa kampanye tak ditepati dan mirisnya terjebak pada pusaran suap dan korupsi yang merugikan negara.

Bukan hanya dalam hal politik semata janji sering di tebarkan, terkadang dalam hal lain pun seringkali dipergunakan seperti dalam hal cinta, janji menjadi media untuk meyakinkan pasangannya atau menggaet seseorang untuk pasangannya, janji juga bisa digunakan untuk menguatkan komitmen hubungan antar satu sama lainnya. Dalam hal lain seperti transaksi ekonomi seperti jual beli atau pinjam meminjam pun ada perjanjian di dalamnya dan masih banyak hal lain yang berhubungan dengan janji.
Janji memang dapat ditemui dalam hal apapun. Namun janji yang terbaik adalah janji yang bisa ditepati, sebaliknya janji yang terburuk adalah janji yang selalu di ingkari. Janji satu sisi bisa menguatkan, namun di sisi lain janji bisa menjadi jebakan yang menghancurkan, tak jarang gara-gara ingkar janji bisa membuat seseorang susah untuk bisa dipercaya oleh orang lain.

Janji itu memang berat, untuk itulah jangan terlalu mudah untuk mengucapkan janji karena apa yang ada di dalam janji itu bisa jadi berat untuk dilaksanakan. Memang lidah tak bertulang, namun alangkah baiknya kita bisa menjaga diri kita dari janji-janji palsu dan jikapun berjanji kita harus berani untuk merealisasikannya, karena janji yang kita ucapkan mungkin sangat diharapkan orang lain untuk direalisasikan.