Seutuhnya Herman Deru Ingin Dimiliki Rakyat, Bersama Bangun Sumsel Lebih Baik

News
Herman Deru Ajak Bangun Sumsel Secara Bersama , Syukuran Gubernur Sumsel H Herman Deru

Palembang, lamanqu.id- Lepas Magrib menjelang Isyak, sepanjang jalan Demang Lebar Daun mulai perempatan lampu merah RS Siti Khodijah hingga Lampu merah Parameswara jalan Ogan tertutup otomatis. Kendaraan yang biasa melintas disitu terjebak macet total karena jalur itu melintasi Griya Agung, dimana pimpinan administrasi pemerintahan provinsi ini tinggal diatur oleh tata kelolah Pemda Provinsi Sumatera Selatan.

Malam yang haru suka cita ini adalah malam bagi Gubernur Sumsel Herman Deru mengucap syukur telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Usai dilantik, Herman Deru mengajak semua pihak untuk memulai dengan kebersamaan dalam membangun Sumsel menjadi lebih maju.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumsel Herman Deru periode 2018-2023 saat syukuran dan doa bersama di Griya Agung, Selasa (02/10/2018).

“Datang ke Griya ini kehormatan. Dulu, aku berdoa kapan jadi tuan rumah disini. Akhirnya doa itu terwujud. Hanya kata syukur, wajib bersyukur. Sejak awal kami ingin memulai ini dengan kebersamaan. Tutuplah semua keinginan mencari permusuhan.
Beda warna, beda pilihan, jadilah ,” ucapnya.

Herman Deru mengatakan, dalam tahapan pilkada, sebagaian besar rekayasa upaya manusia. Tapi setelah perhitungan, itu kehendak Allah. Tidak ada satu pun yang bisa melawan kehendak itu.

“Goncangan, rintangan kita hadapi dengan sabar. Puncaknya 1 Oktober 2018 tepat hari kesaktian Pancasila. Herman Deru dan Mawardi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Hilangkan kesombongan. Kito jaga Sumsel,” katanya.

Herman Deru mengungkapkan, saat ini Herman Deru dan Mawardi memimpin Sumsel yang besar dan terkenal. Bisa terkenal itu ada pendahulunya. “Ini yang dipelihara, apa yang sudah dibangun kita pelihara termasuk SDM nya. Banyak ASN yang pindah. Mudah mudahan mereka dengar, yang pindah pindah itu nyesal. Aku ngajak bagawe benar. Menjalankan tugas dengan profesional. Masalah karir, biso besok diganti. Biso luso, biso 5 tahun lagi. Kalau Herman Deru terpilih, biso ikut 10 tahun lagi. Sumsel bukan hanya punya Herman Deru dan Mawardi. Tapi punyo rakyat Sumsel.
Jangan bemusuh dengan Herman Deru. Kito bekawan bagi yang galak. Kalau idak galak, besok ku teken yang nak pindah,” tegasnya.

Herman Deru meminta ASN dan masyarakat tidak membandingkan, karena ada perbedaan. “Dak usah jeleke pemimpin lamo, untuk dekati aku. Dak usah, dak galak aku. Kalau ada informasi yang jelas sampeke bae, untuk memperbaikinyo. Terima kasih masyarakat Sumsel. Saya yakin masyarakat Sumsel ingin pembangunan yang adil dan Sumsel lebih maju,” pungkasnya.