Pasuruan, lamanqu.id – Dikutip dari cekdata.co.id beberapa waktu lalu sejumlah media yang terlibat dalam kolaborasi anti hoaks berkomitmen untuk cek fakta tersebar di tengah masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut berharap, gagasan cek fakta ini akan menjadi terobosan yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menyaring hoaks.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendukung inisiatif komunitas media dan masyarakat sipil untuk menangkal fake news dan hoaks dengan platform Cekfakta.com ini. Sebagai organisasi wartawan, AJI berharap inisiatif ini akan lebih mendorong jurnalis dan media ikut ambil bagian lebih besar dalam upaya memerangi missinformation, fake news dan semacamnya karena dampaknya sangat besar terhadap kehidupan publik.
“Verifikasi adalah salah satu standar dasar dari pekerjaan seorang jurnalis. Jadi, ini adalah bagian dari implementasi dari praktik good journalism,” kata Ketua Umum AJI Indonesia, Abdul Manan.
Dengan segala liku liku profesi menggengam tekad serta junjung tinggi kode etik journalisme, selain memang tugas target penulisan berita yang harus aku setor ke Pimred.
Pagi menjelang siang berbekal data yang sudah ada, dan maksud cuman konfirmasi akurasi dan validasi data aku mendatangi kantor Kepala Dinas PU Bina Marga.
Di ruang kerja nya aku di terimah Hary Apriyanto. Dengan kesibukan dia aku sadar tak banyak yang perlu aku explore ke dia, sekedar minta konfirmasi tentang laporan LHP PU Bina Marga tahun 2016 yang menjadi temuan BPK.
Tanpa basa basi malah Kadis PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan ini marah-marah dan memukul Lemari yang ada di kantornya sambil bentak-bentak.
Dan yang paling parahnya lagi Hary Apriyanto, sempat mengancam, “Awas ya kamu bila beritakan yang jelek-jelek untuk Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kab Pasuruan”, bentak Dia.
Kemudian dengan bahasa dan suaranya dikeraskan lagi, “Awas kamu lihat saja nanti bila kamu beritakan yang jelek-jelekan dan mempermasalahkan Dinas saya”.
“Awas kamu saya cari sak anak istrimu, biar kamu lari nang leng semut tak cari”, ancam Hary Apriyanto.
Sedikit cemas dan lemas aku meninggalkan kantor PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan. (Pur)