DPR Kritik Pangkas Dana Pendidikan untuk Corona

Pendidikan

Jakarta, lamanqu.id – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyindir pemangkasan dana pendidikan untuk penanganan pandemi Covid-19 akibat infeksi virus corona dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu (2/5).

Huda memahami pemerintah membutuhkan dana yang besar untuk menangani pandemi kali ini. Namun, ia mempertanyakan alasan sektor pendidikan jadi salah satu sektor yang mengalami pemotongan anggaran.

“Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp405 triliun untuk penanggulangan wabah covid yang menyasar bidang kesehatan, jaminan sosial, dan ekonomi, tanpa menyebut upaya penyelamatan sektor pendidikan. Bahkan anggaran Kemendibud juga termasuk yang direalokasi,” kata Huda dalam keterangan tertulis seperti dikutip di CNNIndonesia.com, Sabtu (2/5).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merealokasi Rp405 miliar anggaran mereka untuk penanganan corona. Begitu pula Rp2,6 triliun anggaran pendidikan di Kementerian Agama yang dialihgunakan untuk merespons pandemi.

Politikus PKB itu mempertanyakan keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan. Dia mengingatkan sektor pendidikan akan goyah jika pemerintah tidak mempersiapkannya dalam menghadapi krisis corona.

“Pendidikan merupakan investasi utama bagi mimpi Indonesia Maju di 2045. Jika di sektor lain pemerintah bisa memberikan stimulus besar-besaran, harusnya pemerintah juga tidak ragu mengucurkan dana berapapun besarnya agar dunia Pendidikan bisa selamat dari dampak wabah Covid-19,” tuturnya.

Mengutip riset Kemendikbud, Huda menyebut 60 persen sekolah swasta di Indonesia mengalami kesulitan biaya operasional akibat dampak wabah Covid-19.

Dia mendesak pemerintah menyusun skema bantuan bagi Lembaga-lembaga Pendidikan swasta dari tingkat Pendidikan usia dini, dasar, menengah hingga perguruan yang mengalami kesulitan biaya operasional.

“Kondisi ini akan terus memburuk dalam beberapa waktu kedepan jika tidak ada Langkah kongkret dari pemerintah untuk menyelamatkan dunia Pendidikan di tanah air,” ujar Huda. (Rlq)