Kita (DKP) Merasakan Apa yang Mereka Rasakan

News

* DKP Upayakan 1000 Paket Sembako

Palembang, lamanqu.id – Sejak covid-19 mulai mewabah di Indonesia, selain dampaknya pada sektor kesehatan, covid-19 ini juga menyentuh sektor ekonomi dan lainnya. Akibatnya banyak pekerja dan pelaku ekonomi atau usaha terpaksa menghentikan atau menutup sementara usaha yang mereka geluti selama ini.

Selain itu, akibat dampak pencegahan terhadap covid-19, terkait dengan adanya aturan untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mendatangkan keramaian dan aturan untuk di rumah saja, berimbas pada pelaku seni yang notabanenya adalah orang – orang yang bekerja di keramaian, banyak dari pelaku seni harus berada di rumah dan menghentikan kegiatannya mencari nafkah , untuk mematuhi aturan tersebut.

Atas dasar hal itulah, Dewan Kesenian Palembang (DKP), menggelar gerakan solidaritas untuk pelaku seni dan penggiat seni yang ada di Palembang yang terdampak akibat pemberlakuan sosial distancing atau istilahnya himbauan untuk dirumah saja dengan melakukan upaya donasi bagi mereka.

“Kita juga dalam tiga minggu ini, merasakan apa yang mereka rasakan, banyak event atau kegiatan yang sementara ini di stop, dengan jadwal yang belum bisa dipastikan kapan,” ujar Ketua DKP Iqbal Rudianto, melalui pesan chat saat dikonfirmasi , Minggu (5/4/2020).

Rencananya lanjut Iqbal, DKP akan membuka ruang untuk donatur – donatur bersama, menggalang aksi sosial berupa donasi 1000 paket sembako, bagi para seniman dan pekerja seni di Kota Palembang yang terdampak pemberlakuan tersebut.

“Kami sangat yakin kegiatan ini bisa terlaksana, dan sudah ada juga yang menghubungi kami untuk ikut berdonasi, kami berharap warga Palembang bisa mendukung kegiatan ini dan terus mendoakan agar pandemi ini cepat berlalu,” jelasnya.

Untuk sementara ini, pihaknya sudah mendata seniman – seniman atau pekerja seni yang ada di Palembang yang akan mau diberikan bantuan, ada sekitar 100 orang lebih yang sudah didata.

“Teknis pembagiannya nanti, akan kita kirim langsung kerumah masing-masing, dan masih di godok oleh tim, apakah kita juga akan menggunakan sarannya lewat kawan – kawan ojek online (ojol),” pungkasnya. (Yanti)