Puluhan Petani Terancam Gagal Panen

News
Sungai Meluap

Muaradua, lamanqu.id–Akibat hujan lebat berkepanjangan semenjak Minggu malam hingga pagi Senin di seputar Kecamatan Muaradua, Oku selatan mengakibatkan meluapnya Sungai Selabung dan Sungai Ngepah.

Maka tak dapat dihindari lagi terjadilah banjir bandang tepatnya di Desa Sukaraja yang mengakibatkan 4 buah rumah penduduk dan 1 sekolah PAUD terendam banjir dengan 20 cm hingga 50 cm si di seluruh wilayah desa itu.

Tak sampai disitu, sejumlah areal pertanian dan perkebunan warga juga ikut terkena dampaknya dari peristiwa ini.

Salah satu masyarakat Desa Sukaraja Junaidi mengungkapkan akibat banjir ini membawa diri nya dan warga desa lainnya akan menanggung kerugian.

“Lahan pertanian yang telah hampir panen rusak parah dan terancam gagal panen”, bebernya.

Dia katakan dirinya bersama masyarakat desa yang rata rata menggantungkan hidup nya untuk menghidupi keluarga dan sekolahkan anak anak mereka pada pekerjaan bercocok tanam ini seperti harus menerimah kenyataan pahit.

” Macam macam mas, ada yang bertanaman padi sawah, sebagian padi darat dan yang lain nya bertanaman jagung”, jelas Junaidi ketika ditanya tanaman apa saja yang masyarakat tanam di desa nya itu.

Ditanya terkait jagung darat dan padi darat pada dasar nya bisa dipanen dini. Dia menjelaskan akan kontur wilayah ini masih banyak genangan air yang sulit untuk menjangkau kebun mereka.

‘Untuk lahan yang tanaman jagung dan padi darat lum biso di jangkau untuk Karno nyebrang sungai.. nunggu sungai benar benar surut”, terang dia.

Harapan dia untuk pemerintah, mohon bantuannya untuk dapat meringankan beban kerugian masyarakat, ucap nya.

Doni Agusta, Kepala BPBD Oku Selatan saat dikonfirmasi melalui seluler mengungkapkan peristiwa banjir bandang yang merupakan akibat hujan lebat berkepanjangan di wilayah itu.

Menurut Doni hujan berlangsung sekitar pukul 20 WIB pada Minggu malam dan berakhir hingga Pukul 05 WIB Senin.

” Dari data yang kami peroleh setelah menyelusuri wilayah Desa Sukaraja, sebanyak 15 ha – 20 ha areal perkebunan masyarakat terendam banjir”, ucapnya.

Pihaknya mendirikan posko untuk masyarakat yang rumah nya terkena banjir ini dan mengungsikan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai. “Hal ini kita lakukan sebagai langkah penyelamatan serta antisipasi jika ada hal yang tidak kita inginkan”, terang dia.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di Daerah aliran Sungai (DAS) dan tebing dan lereng perbukitan untuk selalu waspada dan berhati hati apabila hujan lebih dari 1 jam cepat lah mengungsi”, tegasnya.

Akibat dari peristiwa ini tidak ada korban jiwa, dia katakan. Namun soal jumlah kerugian pihak nya juga belum bisa menghitung secara detailnya.

“Alhamdullillah tidak ada korban jiwa, dan kerugian belum bisa menghitungnya”, tandasnya.

Dari Analisa dan laporan BMKG, Provinsi Sumsel musim hujan hingga Mei 2020.(tisna)