10 Komunitas Sukseskan Aspirasi Sriwijaya AIESEC In UNSRI

Komunitas
AIESEC in UNSRI , Anak putus sekolah di sumsel , BPS

Palembang, lamanqu.id – Masalah pendidikan di Sumsel masih menjadi fokus yang sangat penting untuk dipecahkan. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) untuk tahun 2017/2018 mengenai angka putus sekolah dari jenjang SD-SMA, Sumsel termasuk berada di peringkat 5 besar dengan jumlah 2.134 anak putus sekolah untuk jenjang Sekolah Dasar, 1.855 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama, dan 3.343 untuk jenjang Menengah Atas dan Kejuruan.

Berdasarkan fakta tersebut, AIESEC in UNSRI berinisiatif untuk mengadakan Community Gathering yang diberi nama “Aspirasi Sriwijaya” yang bertempatan di My Office Coworking Space, Palembang.

Aspirasi Sriwijaya merupakan bentuk kumpul komunitas yang dipelopori oleh AIESEC In UNSRI dengan cara membahas topik yang sedang hangat di kota palembang lalu memberi ide ide solutif sebagai jawabannya. Aspirasi siwijaya bertujuan untuk wadah komunitas kota palembang untuk saling mengenal satu sama lain serta memperbesar dampak positif dalam menciptakan gerakan kepemimpinan pemuda.

Pada Aspirasi Sriwijaya kali ini, AIESEC in UNSRI mengangkat tema mengenai pendidikan yang ada di Sumatera Selatan dan mengundang komunitas serta media yang memiliki frekuensi yang sama mengenai pendidikan.

“Di Aspirasi Sriwijaya kali ini kami mengundang 3 narasumber dari komunitas yang berbeda dan tentunya berpengalaman pada bidangnya masing-masing. Pertama kami mengundang narasumber langsung dari Ketua Regional 1000 Guru Sumsel, Niku Saputra. Kemudian Ketua Umum Ikatan Bujang Gadis Sumatera Selatan (IBGKSS), M. Yogie Agustian dan Exchange Participant Returnee Turki dari AIESEC itu sendiri yaitu Shania Nursiah” ujar Muhammad Wafi selaku Ketua Pelaksana Aspirasi Sriwijaya.

Shania Nursiah sedang menjelaskan mengenai pengalamannya ketika menjadi relawan pendidikan melalui program Global Volunteer dari AIESEC in UNSRI.

Para narasumber menjelaskan mengenai kontribusi apa yang sudah komunitas mereka lakukan untuk pendidikan di Sumatera Selatan. Selain itu, para narasumber juga berbagi pengalaman seru dan kesulitan yang mereka hadapi ketika menjalankan program tersebut.

“Selain mendengarkan aspirasi-aspirasi dari narasumber di depan. Aspirasi Sriwijaya juga mengadakan Focus Group Discussion, yaitu sesi diskusi antar komunitas mengenai isu-isu pendidikan di Sumsel. Di sini anggota dari komunitas atau media dituntut untuk menjadi lebih kritis mengenai isu pendidikan yang ada di Sumatera Selatan. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk memperkenalkan komunitasnya masing-masing,” jelas Wafi.

Perwakilan dari masing-masing komunitas sedang melakukan Focus Group Discussion.

Setelah diselenggarakannya acara Aspirasi Sriwijaya kali ini, diharapkan setiap komunitas di Palembang bukan hanya dapat memberikan aspirasi nya saja namun juga dapat bersinergi dan berkolaborasi kedepannya demi tercapai nya kualitas pendidikan yang lebih baik di Sumatera Selatan. (Yanti)