Saham Sriwijaya FC Akan Dilepas, Pemprov Sumsel Siapkan APBD Tuk Take-Over

Olahraga
saham Sriwijaya FC , Sriwijaya FC

Palembang, lamanqu.id – Sempat dan Sentral diberitakan Kidung Mendayu Melepas SFC di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, kelompok supporter SFC maniac dan Laskar Wong Kito merasakan kepiluan mendalam belun lagi di jejaring sosial pendukung SFC seluruh Indonesia berkomentar menyedihkan akan turun Tahtanya club kesayangan wong kito Palembang ini.

Mungkin baru rencana dan mudah mudahan saja akan segera terwujud, orang No 1 Sumsel saat ini, Gubernur Herman Deru merencanakan bakal membeli saham PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SO) yang menaungi klub Sriwijaya FC dengan menggunakan APBD 2019, Selasa (18/12/2018).

Rencana taking over ini akan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk membeli saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang menaungi klub Sriwijaya FC.

Hal itu diungkapkan Deru menanggapi adanya rencana dari PT SOM untuk melepas saham Sriwijaya FC.

Deru mengklaim, dalam kepemilikan saham Sriwijaya FC, Pemprov Sumsel masuk sebagai salah satu pemilik dengan nilai saham sekitar 11-12 persen. Namun, 88 persen sepenuhnya dimiliki oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PT SOM, Muddai Madang.

“Sebelum saya dilantik, ada pergeseran saham. Yang saya tahu, tadinya ada saham Baryadi dan Bakti. Itu semua diambil alih oleh Pak Muddai Madang. Secara hukum, secara formal, dia punya saham 88 persen. Pemprov sekitar 11-12 persen saja,” kata Deru, Selasa (18/12/2018).

Deru mengatakan, Pemprov Sumsel akan membeli saham Sriwijaya FC sebesar 51 persen dengan memakai APBD, setelah nantinya memanggil pihak manajemen PT SOM, agar klub Laskar Wong Kito bisa kembali dikelola.

“Minimal 51 persen. Tinggal bagaimana obrolannya, cocok enggak harganya, takeover-nya. Kalau APBD mampu, ya kami ambil alih sebagian. Nanti baru kami anggarkan di ABT,” kata Deru, tanpa menyebutkan nilai APBD yang akan disiapkan.

Walaupun Pemerintah Provinsi Sumsel memiliki saham di Sriwijaya FC, Deru enggan melakukan intervensi kepada pihak manajemen.

“Sekarang Pak Muddai sudah welcome seperti itu, ya kami sambut baik. Artinya, ada keinginan baik dari Pak Muddai untuk membuka seluas-luasnya perbincangan. Ya kalau memang nantinya ada kesepakatan khusus, Pemprov harus menjadi (pemegang) saham mayoritas, syaratnya gimana,” ucapnya.

Namun, ia memastikan Pemprov Sumsel akan berjuang untuk mengelola Sriwijaya FC kembali karena hal itu merupakan tanggung jawab moril agar tim kebanggaan warga Sumsel kembali menorehkan prestasi yang gemilang.

“Kemarin itu masa sulit kan. Kalau ibarat gelas, sudah retak, tidak kami pegang, retaknya enggak hilang, kami pegang, pecah. Sudah, mending kami start dari awal, membenahi ini. Nanti, akan saya panggil (direksi) SFC. Dengan satu tujuan, jangan sampai kebanggaan masyarakat Sumsel ini menjadi redup,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) akan menjual seluruh saham Sriwijaya FC setelah tim Laskar Wong Kito terdegradasi dari Liga 1 musim ini.

Sriwijaya FC harus turun kasta ke Liga 2 musim depan karena hanya mampu finis di peringkat ke-17 pada klasemen akhir Liga 1 2018.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PT SOM, Muddai Madang, selaku pemilik saham mayoritas mengaku siap melepaskan seluruhnya kepada siapa pun yang berminat mengurus Sriwijaya FC.

Dia berharap pembeli sahamnya mampu memperbaiki kondisi tim yang saat ini sedang gonjang-ganjing dalam keuangan.

“Tidak masalah, saya sangat senang dan bersedia melepas semuanya jika memang ada yang berniat mengurusnya. Namun, komunikasi langsung dengan saya,” kata Muddai.