Seminar Pendidikan : Perjuangan PGRI Sumsel Soal UMG Hingga Soal Promotor Kebangsaan Dibahas

News
Hari Guru Nasional , Peringatan HUT PGRI Ke 73

Palembang, lamanqu.id – Peringatan HUT PGRI Ke 73 dan hari guru nasional tahun 2018 digelar di aula Pusri, Senin (26/11/2018). Selain itu, juga digelar seminar nasional dengan tema wujudkan guru sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas, berkarekter dalam revolusi industri 4.0.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengucapkan selamat hari guru dan HUT kepada PB PGRI. “Kebetulan hari ini ada seminar, nanti dikumpulkan pemikiran para guru baik ide, saran, dan kritik untuk disampaikan kepada Pak Gubernur. Agar kita makin lengkap dan komplit dalam membangun pendidikan dengan melibatkan semuanya terutama guru,” ujarnya.

Widodo menuturkan, melalui seminar kebangsaan diharapkan kebangsaan, budaya dan karakter yang sudah kering dapat ditumbuhkan. Karena PB PGRI membuat kegiatan ini dalam rangka menutup kekurangan itu.

“Peran Guru adalah sebagai transformator, perubahan itu harus dilakukan karena guru agen perubahan anak-anak mengisi industri 4.0 ,” bebernya.

Sementara itu, Ketua PGRI Sumsel A Zulinto mengatakan, hari ini seminar nasional mengambil tema wujudkan guru sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas, berkarekter dalam revolusi industri 4.0 serta mengundang narsum seminar membahas wawasan kebangsaan. ” Ini kami kedepankan NKRI, karena guru tidak hanya menyemaikan pengetahuan, tapi harus menjaga NKRI. Jadi kita undang narsum yang paham NKRI. Guru harus dibekali, paling efektif menyampaikan berita kepada anak didik. Guru menyampaikan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, itu disampaikan guru untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Kesimpulan seminar ini, peran guru tidak hanya mengajar saja. Tapi guru juga harus menekankan ras kesatuan karena kita terdiri dari ribuan pulau dan 714 lebih suku. Peran guru sangat penting dalam merukunkan kesatuan bangsa,” katanya.

Terkait kondisi guru saat ini, kata Zulinto, pihaknya melakukan pemantauan karena guru ada yang ASN dan non ASN. Ada yang berpenghasilan cukup dan ada yang kurang.

“Guru honorer butuh bantuan pemerintah. Karena UMG Rp 1 juta. Kami himbau, selain P3K dari pusat, pemda juga harus turut membantu kesejehtaraan guru honorer yang penghasilannya minim. Kita harus merujuk ke UMG. Besok promblem pendidikan saya sampaikan ke Gubernur dan Walikota dan Bupati se Sumsel,” bebernya.

Sekjen PB PGRI Pusat M Qudrat Nugraha mengatakan, tugas guru berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini hingga pendidikan dan menengah.

“Mendidik karakter anak tidak cukup waktu satu tahun. Untuk apa mendidik anak pintar kalau tidak jujur. Kita masuk revolusi industri 4.0 dimana semua serba cepat dan serba akurat,” pungkasnya.