Pengaruh Miring Medsos Rusak Budaya Santun Bangsa

Opini
Bahasa , Medsos , norma-norma kebudayaan

lamanqu.id – Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi antar manusia yang efektif dan banyak digunakan. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh sebab itu, dalam bahasa terkandung norma-norma kebudayaan yang mengatur perilaku kebahasaan anggotanya.

Pada era teknologi informasi ini, media sosial merupakan sarana komunikasi masyarakat dalam dunia maya yang efektif. Media sosial di dunia maya, seperti twitter, facebook, blog, dan forum-forum diskusi online dewasa ini sangat digemari oleh masyarakat dunia, dan sangat efektif dampaknya terhadap pembentukan opini masyarakat.
Dalam konteks ini, media sosial dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk promosi program, pembentukan opini, pencitraan terhadap figur atau kandidat dan melakukan propaganda politik. Untuk tujuan itu, sebagaimana fungsinya, bahasa yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

Oleh sebab itu, maka fenomena penggunaan bahasa yang tidak santun bahkan mengarah pada sarkasme pada media sosial banyak ditemukan.

Tulisan yang berisi umpatan, caci-maki, cemooh, dan merendahkan orang lain sangat mudah ditemukan dalam akun facebook, twitter, blok, dan instagram yang disampaikan secara terbuka kepada khalayak. Media massa sebagai sarana komunikasi sering dimanfaatkan orang untuk menyampaikan pendapat dan dukungannya terhadap salah satu tokoh dalam partai politik. Sebagaimana dalam kampanye tidak resmi, yaitu kampanye yang dilakukan oleh masing-masing pendukung kandidat melalui komunikasi dalam media sosial.

Berbagai gaya komunikasi dilakukan para pengguna media sosial, baik melalui komentar, kritik, saran, dan gurauan yang di dalamnya banyak mengandung ujaran yang melanggar kesantunan karena mengandung sarkasme.

Penggunaan gaya bahasa sarkasme dalam media sosial ini dapat mendidik masyarakat untuk menggunakan bahasa yang sarkastik (kasar), sehingga secara tidak lagsung media sosial telah berperan dalam perubahan karakter bangsa kita. Terjadinya Perubahan karakter ini tak banyak dari kita tersadar bahwa kita telah mempertontonkan hal hal yang tak santun yang sebenarnya bukan cerminan budaya bangsa kita.