Ahmad Yani-Juarsah Wujudkan Peremajaan Sawit Untuk Petani

News
 Ir H Ahmad Yani MM dan H Juarsah SH , Bumi Serasan Sekundang , peremajaan kelapa sawit , petani

Muara Enim, lamanqu.id – Pasangan bupati Ir H Ahmad Yani MM dengan wakilnya H Juarsah SH memenuhi janji kampanye melakukan peremajaan kepala sawit bagi petani di Kabupaten Muara Enim. Ini seperti harapan petani sawit selama ini menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

Dalam acara sosialisasi dan penandatangannan MOU peremajaan kebun sawit bertempat di Hotel Griya Sintesa Muara Enim. Ahmad Yani mengatakan bahwa replanting (peremajaan sawit) adalah salah satu program strategisnya.

“Salah satu program strategis perekonomian kerakyatan yakni replanting (peremajaan) sawit, kopi, dan karet. Sudah dijelaskan dalam acara ini, dan nanti jika masih ada kendala akan kita atasi bersama. Untuk mewujudkan program ini kami juga meminta dukungan semua pihak dan DPRD dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,”kata Ahmad Yani.

Dari data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, tahun 2018 ini saja ada 11598 hektar lahan yang menjadi perhatian pemerintah untuk peremajaan perkebunan kelapa sawit. Program ini akan dinikmati lebih dari 5500 KK dengan total biaya lebih dari 44 milyar.

Lanjut Yani, bahwa pekerjaan percepatan peremajaan perkebunan kelapa sawit ini untuk mempercepat daya saing ekonomi daerah. Yakni lanjutnya, melalui penguatan komoditas dan produk unggulan di sektor agrobisnis, agroindustri, dan agropolitan. Khususnya untuk kali ini adalah peremajaan kelapa sawit.

“Tidak hanya kelapa sawit saja, tetapi komuditas lain juga akan kita perhatiakan dan tingkatkan lagi. Ada kopi, karet, dan lain-lainnya,”imbuh Ahmad Yani.

Dia menerangkan, pada sektor perkebunan dan pertanian menjadi pokok perhatian pemerintah Kabupaten Muara Enim periode 2018-2023. Dimana, menurutnya komoditas sawit, kopi, dan karet ini penopang ekonomi masyarakat di Bumi Serasan Sekundang. Karena dari data yang didapatkan ada 75 persen penduduk adalah petani komoditas tersebut. Dengan luasan lahan yang digarap sekitar 148 ribu hektar lebih.

“Ada 10 sampai 15 persen tanaman perkebunan itu sudah tua dan perlu mendapatkan perenajaan. Oleh karena itu, ini menjadi perhatian kami dari aspirasi para petani,”ungkap Yani.(eko)