Ketua Garda API Sumsel Berikan Tanggapan Terkait Aksi “Save Tito”

News
Garda Api Sumatera Selatan , Pusat Uni Demokrasi Indonesia , Save KPK , Save Tito

Palembang, lamanqu.id — Terkait kabar akan ada aksi demo sebanyak 500 massa aksi bela Tito yang akan menggelar aksi menyuarakan Save Tito Karnavian (Kapolri) di depan halaman Mapolda Sumsel, pada senin mendatang (15/10/2018). Hal ini juga mendapat tanggapan positif dari beberapa Ormas yang ada di Sumsel.

Ketua Ormas Garda Alam Pikir Indonesia (Garda-Api) Yan Hariranto, SPd yang biasa disapa, Yan Coga, memberikan tanggapannya terkait akan aksi demo tersebut. Menurut ia, sebagai tokoh organisasi kemasyarakatan tidak ada rasa keberatan dalam hal orasi tersebut ia pun mendukung langkah kawan-kawan yang ada tergabung dalam Aksi itu.

“Yang jelas saya sebagai ketua Garda Api Sumatera Selatan, tidak masalah. Mereka masyarakat Sumatera Selatan bangga dengan Tito sebagai Kapolri. Kita juga bangga wong Palembang jadi Kapolri,” kata Yan Coga, ketika memberikan keterangan pers di Cafe Advokat, Jalan Abusama, Sabtu Sore (13/10/2018)

Lanjut ia, tapi azas praduga tidak bersalah harus tetap kita dukung, karena kita kedepankan hukum panglima tertinggi. Tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah jadi harus berimbang. “Jadi kami disini, siapa pun kalau mereka bersalah, ya silahkan diproses secara hukum. Mau dia itu Kapolri, mau dia itu dia Panglima TNI, Mau dia itu Presiden siapun harus di proses secara hukum tidak tebang pilih. Nah masalah isu diduga ada kasus pak Tito itu silahkan di proses kalau memang tidak bersalah pulihkan nama baik Pak Tito,” ujarnya.

Kita akan lakukan Save KPK, tambah Yan Coga. “Kami mendukung KPK apapun cara KPK kalau terbukti pak Tito bersalah kalau memang itu benar kalau tidak benar ya pulihkan nama baiknya. Kami rencana mau gelar aksi Save KPK dalam minggu ini tapi kemungkinan di Jakarta,” jelas Yan Coga

Pada tempat yang sama sebagai Ketua Ormas, Pusat Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), Muhammad Ali, menambahkan. “Terkait aksi itu sah-sah saja karena mereka Solidaritas “Wong Kito” tetapi yang kami ingin tegakan adalah kondusifnya karena hukum harus kita tegakan tidak memandang apakah itu saudara ataukah itu se-Daerah tetap kita jalankan proses hukumnya,” tutupnya (NP)